Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Garuda Indonesia

Danantara Suntik Garuda Rp30 Triliun Padahal Semester I 2025 Rugi Rp2,45 Triliun

Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima suntikan modal segar senilai US$1,84 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun

Editor: Muh Hasim Arfah
HUMAS KANWIL KEMENAG SULSEL
DANA SEGAR GARUDA-Jamaah haji dari kloter 1 Debarkasi Makassar setelah turun dari pesawat udara Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA-1201, di apron Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7/2022). Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyuntik maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima suntikan modal segar senilai US$1,84 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun (kurs Rp16.606 per dolar AS).    

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mencatatkan kinerja keuangan yang merosot pada semester I 2025.

Maskapai penerbangan pelat merah ini membukukan rugi bersih sebesar US$145,57 juta, setara dengan sekitar Rp2,42 triliun (asumsi kurs Rp16.679 per dolar AS).

Angka kerugian ini membengkak 41,37 persen dibandingkan kerugian yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$106,93 juta (Rp1,69 triliun).

Bengkaknya kerugian Garuda sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan sebesar 4,48 % . Total pendapatan Garuda turun menjadi US$1,54 miliar (sekitar Rp25,69 triliun) dari US$1,62 miliar pada semester I 2024.

Pendapatan utama perseroan masih ditopang oleh segmen penumpang, yang menyumbang US1,10miliar(Rp18,34triliun). Sementaraitu, kontribusi dari pengiriman kargo dan dokumen mencapaiUS80,39 juta (Rp1,34 triliun).

Uniknya, pendapatan dari segmen penerbangan tidak berjadwal, yang mencakup layanan haji dan charter, justru tumbuh menjadi US205,83juta,naikdariUS177,96 juta di periode sebelumnya.

Pendapatan lain-lain (seperti pemeliharaan pesawat dan jasa boga) juga menyumbang US$158,20 juta.

Meskipun pendapatan menurun, Garuda berhasil melakukan efisiensi dengan menekan beban usaha secara tipis menjadi US1,50miliar (sekitarRp25,01triliun) dariUS1,53 miliar tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca, aset Garuda mengalami penurunan tipis menjadi US$6,51 miliar pada akhir semester I 2025 (turun dari US$6,61 miliar per Desember 2024).

Sementara itu, perusahaan masih mencatatkan ekuitas negatif sebesar US$1,49 miliar dan total liabilitas mencapai US$8,01 miliar. Kondisi ekuitas negatif ini menunjukkan struktur modal Garuda masih rentan dan membutuhkan perbaikan segera.

 

(tribun network/dhi/dod)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved