Penganugerahan Tanda Kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73, 74, 75, 76, dan 78/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan.
Prabowo pun mengucapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada 117 tokoh dalam pidatonya di acara tersebut.
"Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo.
"Dan mereka-mereka yang orangtuanya tidak hadir, ahli waris juga atas nama negara dan bangsa, terima kasih kami Republik Indonesia atas pengabdian saudara sekalian semoga jasa-jasa saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus," ujar dia.
Haji Isam mendapatkan gelar Bintang Mahardika Utama lantaran kontribusinya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dari deretan bisnis yang digelutinya baik dalam bidang pertambangan, batubara, transportasi hingga infrastruktur hingga akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan.
Kerap disebut sebagai salah satu pengusaha terkaya di Kalimantan, berikuti profil sosok Haji Isam yang dirangkum dari berbagai sumber.
Profil Haji Isam
Andi Syamsuddin Arsyad, atau Haji Isam, lahir pada 1 Januari 1977 di Sulawesi Selatan, dan berasal dari suku Bugis.
Haji Isam adalah anak dari pasangan Andi Arsyad dan Wardatul Wardiyah.
Ia merupakan anak ke-6 dari 14 bersaudara.
Ayahnya adalah pedagang tembakau asal Bone, Sulawesi Selatan, yang merantau ke Kalimantan.
Haji Isam menikah dengan Nursam, dan memiliki tiga anak.
Anak pertama adalah Liana Saputri, lahir 1998, lulusan Santa Monica College jurusan Manajemen dan Kepemimpinan.
Liana telah menikah dengan Putra Rizky Bustaman, dikenal juga sebagai Haji Putra 969, seorang pengusaha.