Reshuffle Kabinet

Lima Nama Jadi Calon Dubes di AS, Prabowo Belum Berencana Reshuffle Kabinet

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DUTA BESAR-Presiden Prabowo Subianto telah mengantongi empat sampai lima nama calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat. Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5). 

Namun saat dikonfirmasi, Airlangga hanya tersenyum dan menjawab singkat ketika ditanya isu reshuffle kabinet dan kansnya menempati posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang saat ini masih lowong.

Ia tidak menjawab ketika ditanya awak media mengenai isu itu. 

Perihal isu kocok ulang Kabinet Merah Putih Airlangga juga mengaku tidak tahu.

"Enggak paham," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5).

Tak lama setelah Airlangga, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga tiba di Kompleks Istana.

Awak media juga menanyakan soal isu reshuffle. 

Sama seperti Airlangga, Bahlil juga menjawab singkat. Ia menyatakan soal reshuffle hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. 

"Kita itu jangan berpikir, bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan itu ada hak prerogatif bapak presiden," ucap Bahlil.

Terkait isu reshuffle sendiri, Prasetyo Hadi Prasetyo belum ada rencana dari Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet.

Menurutnya tidak semua pelanggaran langsung berimplikasi pada perombakan kabinet. 

"Ya kan kalaupun misalnya dalam tanda kutip dianggap melanggar, kan tidak kemudian otomatis langsung dilakukan reshuffle. Karena kadang-kadang juga begini, apa yang dianggap melanggar tadi, kalau itu berbentuk sebuah misalnya penyampaian ke publik yang kurang pas, itu kan tidak kemudian berkorelasi dengan kinerja, kan begitu," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo rutin melakukan evaluasi kinerja para menterinya. Evaluasi yang dilakukan mulai dari prestasi kerja hingga etika.

"Iya, secara rutin beliau melakukan monitoring, mengevaluasi kinerja seluruh pembantu-pembantu beliau di Kabinet Merah Putih," kata Prasetyo.

Dari evaluasi yang dilakukan kata Prasetyo, ada beberapa yang mendapatkan catatan positif terutama dalam sektor pangan dan energi.

"Kemarin Alhamdulillah untuk pertama kalinya kita ada bisa menaikkan lifting minyak kita, yang kemarin diresmikan oleh Bapak Presiden di Terubuk yang itu hasil karya anak bangsa. Memang jangan dilihat besarannya, tapi itu sangat signifikan, penambahan 20 ribu barrel satu hari," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini