Haul XIII AGH Wahab Zakariya

Haul XIII AGH Wahab Zakariya: Founder Tonrongnge Pimpin Santri ke Puncak Bawakaraeng

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Andi Muhammad Akmal (tengah) bersama alumnus Ponpes DDI Mangkoso lainnya. Andi Muhammad Akmal santri ponpes DDI Mangkoso 1988-2000 yang kini dosen di UIN Alauddin Makassar

Oleh: Dr KH Andi Muhammad Akmal SAg MHI

Kajur HTN Fakultas Syariah Hukum UIN Alauddin / Santri PP DDI Mangkoso 1988-2000)

TRIBUN-TIMUR.COM - Alhamdulillah, saya bersyukur bisa mondok dan menuntut ilmu di PP DDI Mangkoso Kab.Barru, selama 12 tahun, 1988-2000, dari Madrasah I'dadiyah sampai Sarjana Ahwal Syakhsiyyah di STAI DDI Mangkoso. 

Dalam kurun waktu inilah, kami diajar, dibina, ditempah dan dipimpin oleh dua Maha Guru, alumni Al Azhar Kairo Mesir , Anre Gurutta Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, BA, Lc. MA ( AFW ) dan Anre Gurutta  Dr. H. Abd. Wahab Zakariya, BA, MA (AWZ), biasa kami sapa Gurutta Wahab.

Mangkoso, dari sisi kultural,  tidak asing bagi  saya. Ibuq  Hj. Sitti Nawar Usman, asal Takkalasi, yang saat saya mondok, masih satu kecamatan dengan  Mangkoso, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru. 

Saya lahir di Watan Soppeng. Tamat SD,  saya mendaftar di Madrasah I'dadiyah, tahun 1988, setelah Pamanq, GH. Amiruddin Usman, Lc. ( GAU ) menikah dengan Hajirah bt. AGH Amberi Said ( Adik AFW ), atau tahun keempat, kedatangan AGF dari Mesir dan memimpin PP DDI Mangkoso.

Gurutta Wahab lahir di Masalembu, Jawa Timur, Desember 1947 dan Wafat 13 Mei 2012 di Rumah Sakit Awal Bross, ( 64 Thn ). Makassar. 

Setahu saya, orang tuanya berasal dari Soppeng, yang menetap di Jawa Timur. Istrinya  Hj. Mustafia, juga asal Soppeng, Paddangeng. Melahirkan 6 anak, 3 putra n 3 Putri. Putri Pertamax, Dr. Hj. Mayyada, Lc.M.H.I, Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, bersama suaminya, Ust.H.Aliyasyadi, Lc.MA, mendirikan Pesantren Anwarul Qur'an di Kota Palu, lokasi Haul XIII. Suami Istri, adalah Alumni Al Azhar dan keduanya Hafiz Qur'an.

Interaksi pertama kali dengan Gurutta Wahab, saat beliau mengajar Bahasa Arab di Madrasah I'dadiyah, unit A, Kelas A1, yang lokasinya lantai 2 Masjid Besar Ad Dakwah Mangkoso. 

Gurutta Wahab masuk mengajar tiap hari, kecuali Hari Jumat, libur. Beliau bergantian tiap pekan dengan GAU, mengajar Bahasa Arab. Saya masih ingat, Gurutta Wahab mewajibkan berbahasa Arab kepada santri untuk biah lugawiyah.  

Langsung praktik membeli barang, setiap santri harus berbelanja di Koperasi At Ta'awun milik Pesantren dalam Kampus 1 dan Gurutta Wahab sebagai Penjualnya dan santri sebagai pembelinya.

Jadi tujuannya sangat baik,  melatih kemahiran berbahasa Arab dan juga menghidupkan ekonomi kampus. 

Saat itu, saya membeli biskuit Marie. Gurutta Wahab memberikan contoh yang baik dalam pembelajaran Bahasa Arab, yang saat ini dikenal 4 Mahaarahah ( Kompetensi Berbahasa ) yaitu,  Mahaarah Istima' ( Listening ), Mahaarah Kalam ( Speaking ), Mahaarah Qira'ah ( Reading ) dan Mahaarah Kitaabah ( Writing ).

Rumah yang ditempati Gurutta Wahab di Mangkoso, kalau tidak salah, namax Asrama Fatimah Az Zahrah, samping Masjid Ad Dakwah Mangkoso. Saat I'dadiyah, Saya tinggal dalam kampus 1, di belakang rumahnya Gurutta Wahab. 

Sebelum Subuh, Saya biasa melihat Gurutta Wahab dibonceng oleh Pak Muluki ( Keluarganya dari Soppeng ) diantar ke Kampus 2 Tonrongnge, 3 KM dari Mangkoso untuk membawakan pengajian Subuh. Semangat pengabdian dan keihlasan Gurutta Wahab, terpatri dalam amanah sebagai pembina dan guru di PP DDI Mangkoso, mengabdi tanpa pamrih di Almamaternya.

Halaman
123

Berita Terkini