Cuaca Buruk

Efek Hujan Lebat Akibatkan Longsor Gowa-Soppeng, Makassar Pangkep Maros Banjir

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR Elevasi Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa, Sulsel, elevasi meningkat karena hujan deras beberapa hari. Suasana Bendungan Bili-bili dari Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa (11/2/2025)

Mereka mengungsi di Masjid Jabal Nur Blok 10 Perumnas Antang, yang posisinya memang berada di dataran ketinggian.

Koordinator Posko Pengungsian Masjid Jabal Nur, Hamsina yang dikonfirmasi mengatakan, pengungsi saat ini terus bertambah.

"Iye sekarang banyak (pengungs. Sekarang 138 jiwa dari total 38 kepala keluarga di Masjid Jabal Nur," kata Hamsina.

"Warga mengungsi mulai kemarin siang. Sampai sekarang ini terus bertambah," lanjutnya.

EVAKUASI WARGA - BPBD Makassar evakuasi warga terdampak banjir di Inspeksi Kanal Kalurahan Mandala, Kecamatan Mamajang, Makassar, Minggu (15/12/2024). (DOK TRIBUN TIMUR)

Adapun kebutuhan mendesak warga pengungsi saat ini, lanjut Hamsina yaitu makanan dan perlengkapan bayi.

"Kebutuhan pengungsi makanan pokok, air minum, popok, minyak telon," ujar Hamsina.

Untuk makanan pokok kata Hamsina, pengungsi baru mengonsumsi nasi putih dan mie instan siang tadi.

"Belum (ada masuk makanan). Dari tadi pagi ada dari KSP Manggala, saya sudah bagikan indomie satu bungkus per satu jiwa. Ituji, saya kasi beras terus dia masak sendiri, terus siangnya  belum makan sampai sekarang," ungkapnya.

Namun demikian, makanan dari Dinas Sosial Kota Makassar, dalam perjalanan menuju posko pengungsian 

"Sementara menunggu makanan ini. Tapi maumi datang ini nasinya, KSP Manggala ini sudah membungkus nasi," tuturnya.

Diketahui, di Kecamatan Manggala ada dua pemukiman warga yang memang menjadi langganan banjir tiap musim penghujan.

Yaitu di Blok 10 dan Blok 8 Perumnas Antang, Makassar.


Banjir Maros

Bencana banjir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan semakin meluas, Selasa (11/2/2025).

Sebelumnya tercatat ada 8 kecamatan yang terdampak, kini jumlahnya bertambah menjadi 10 kecamatan.

Kepala BPBD Maros, Towadeng, menyebutkan kecamatan yang terdampak yaitu Turikale, Maros Baru, Lau, Marusu, Mandai, Simbang, Bantimurung, Moncongloe, Tompobulu, dan Camba.

Namun, Towadeng, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kopumdag Maros, mengatakan hanya dua kecamatan yang terdampak secara keseluruhan.

"Yang terdampak secara keseluruhan itu hanya Turikale dan Maros Baru, sementara sisanya hanya beberapa desa atau kelurahan saja yang terdampak," ujarnya.

Selain pemukiman warga, banjir juga merendam sejumlah jalan protokol, seperti di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kecamatan Turikale.

Terkait video yang menunjukkan arus air di Pattunuang Maros, Towadeng menjelaskan bahwa lokasi tersebut bukan jalan raya warga.

 DEBIT AIR - Bendung Leko Pancing di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan kini berstatus Awas. Foto diabadikan POB Minggu (9/2/2025). Ketinggian air saat ini mencapai 250 Cm di atas mercu. (POB Leko Pancing)

"Video viral itu menunjukkan aliran sungai, tempat tenggelamnya mahasiswa Unhas beberapa waktu lalu, bukan jalan raya," katanya.

BPBD Maros bersama tim gabungan dari pemerintah daerah dan relawan terus memantau situasi, terutama di wilayah dengan dampak paling parah.

"Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan logistik dan medis siap disalurkan jika kondisi semakin memburuk," tambahnya.

Ia juga mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir, untuk tetap waspada dan segera melapor jika membutuhkan bantuan.

Bupati Maros, Chaidir Syam, menyebutkan bahwa ketinggian air yang merendam pemukiman warga mencapai 1 hingga 2 meter.

"Kami sudah mengirimkan tim ke masing-masing wilayah untuk memantau kondisi dan memberikan bantuan," ujar Chaidir saat meninjau banjir di Buttatoa Selatan dan Jembatan Sungai Maros, Kecamatan Turikale, Selasa (11/2/2025).

Pemerintah Kabupaten Maros telah mendirikan pos siaga di setiap kantor desa untuk membantu warga terdampak.

Posko utama di kantor BPBD Maros juga mulai mengumpulkan data daerah terisolasi untuk menentukan langkah lebih lanjut, termasuk distribusi bantuan.

Meski saat ini belum ada warga yang dievakuasi, Chaidir mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai, agar lebih waspada.

Berdasarkan laporan BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga 16 Februari, dengan potensi air pasang pada sore hingga malam hari.

"Kami berharap semua pihak bisa mengantisipasi dengan baik. Posko siaga akan beroperasi 24 jam untuk memastikan keselamatan warga," tegasnya.


Banjir Pangkep 

Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2025).

Akibatnya, dua kecamatan yakni Segeri dan Pangkajene dilaporkan terendam banjir.

Kabid II Darlog BPBD Pangkep, Yanti Tualle mengatakan ketinggian air berkisar antara 30 cm hingga 1 meter.

Namun, kondisi air saat ini mulai surut lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Ia mengungkapkan posko darurat telah didirikan di depan Islamic Center untuk memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga.

“Belum ada warga yang dievakuasi, karena banjir mulai surut,” ujarnya.

Cuaca Buruk - Dua kecamatan yakni Segeri dan Pangkajene dilaporkan terendam banjir akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Pangkep, Selasa (11/2/2025). Kabid II Darlog BPBD Pangkep, Yanti Tualle mengatakan ketinggian air berkisar antara 30 cm hingga 1 meter   (TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL)

Selain banjir, hujan deras dan angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di tiga titik.

“Diantaranya di depan Mattampa Inn, Kecamatan Bungoro, di samping Bulog Kecamatan Labakkang, dan di Ujung Loe, Kecamatan Minasatene,” bebernya.

Dalam proses evakuasi, sebanyak 15 personel dari SAR, BPBD, dan Polsek diterjunkan untuk membersihkan pohon tumbang dan memastikan keamanan warga.

“Proses evakuasi memakan waktu sekitar 1 jam,” bebernya,

Angin kencang juga menyebabkan kerusakan pada dua rumah, yakni satu rumah di Kelurahan 28 Kecamatan Segeri dan satu rumah di Marang.

“Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini,” tutupnya.

BPBD Pangkep mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.(*)

 

Berita Terkini