"Saat ini, dia masih berada di rumah sakit. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak medis terkait kondisinya," ungkap Reonald, Senin (6/1/2025).
Annar diketahui menjalani perawatan di ruang VVIP RS Bhayangkara yang dilengkapi fasilitas mewah.
Namun, setiap kali dinyatakan siap menjalani rawat jalan, ia mengeluhkan sakit kembali.
Peran Annar
Annar menjadi salah satu dari 19 tersangka dalam kasus pabrik uang palsu yang menggemparkan publik.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, menyebut Annar sebagai otak di balik operasi tersebut.
"Dia yang memberi ide, memodali, dan membeli mesin cetak," kata Dedi dalam konferensi pers akhir tahun, Senin (30/12/2024).
Produksi uang palsu ini menggunakan mesin cetak besar berbobot dua ton yang didatangkan dari China.
Mesin tersebut awalnya ditempatkan di rumah Annar di Jl Sunu, Makassar, sebelum akhirnya dipindahkan ke Kampus UINAM atas izin Andi Ibrahim, salah satu tersangka lainnya.
Selain Annar, tersangka lain yang terlibat termasuk seorang guru SMK berinisial SU dan seorang pekerja rumah tangga di kediaman Annar, Ria.
SU berperan sebagai pembeli dan pengedar uang palsu, bahkan menyembunyikan barang bukti di bawah lantai rumahnya.
Sakit setelah ditetapkan tersangka
Pengusaha, Annar Salahuddin Sampetoding sakit setelah ditetapkan tersangka kasus produksi uang palsu dari dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Annar dilarikan ke rumah sakit oleh penyidik Polres Gowa, setelah mengeluh sakit.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan kondisi Annar.