Perspektif

Pit Stop Kehidupan

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syamril, Direktur Sekolah Islam Athirah

Oleh: 

Syamril ST MPd  

Direktur Sekolah Islam Athirah

TRIBUN-TIMUR.COM - Pit stop adalah tempat kendaraan balap berhenti di pit saat balapan untuk pengisian bahan bakar, penggantian ban baru, perbaikan, dan penyesuaian mekanis.

Mengapa berhenti? Agar kendaraannya tetap prima dan siap melaju kencang hingga garis finish.

Hidup juga perlu berhenti sejenak memeriksa kondisi diri dalam berbagai aspek.

Melakukan perbaikan jika ada hal yang perlu diperbaiki.

Tujuannya agar kembali prima dan siap melanjutkan perjalanan. 

Jamil Azzaini menyebutkan ada 4 aspek pertumbuhan yang perlu diperiksa pada diri manusia khususnya para leader yaitu personal, professional, relational, spiritual (P2RS).

Setiap aspek ada 3 komponen.  Apa saja komponen dari tiap aspek tersebut? Mari kaji berdasarkan video youtube dari Jamil Azzaini yang berjudul Leader Perlu Pit Stop.

Aspek pertama yaitu personal growth atau pertumbuhan pribadi. Komponennya yaitu emosi, mindset, dan perilaku (EMP).

Mari periksa emosi diri apakah stabil atau labil. Apakah masih gampang marah-marah, mudah tersinggung dan sulit menerima kritikan? Jika ya, segera perbaiki emosi diri.

Berusahalah memiliki emosi yang stabil, tenang dalam menghadapi masalah, dapat menahan amarah dan tidak mudah tersinggung.

Mari periksa mindset diri apakah fix atau growth. Apakah fix mindset yang susah diajak berubah atau growth mindset yang ingin terus belajar hal baru, menerima tantangan, minta feedback dan belajar dari kesuksesan orang lain?

Semoga ada di growth mindset. Juga periksa perilaku diri apakah baik atau tidak. Perilaku baik sehingga bisa menjadi teladan dan mendapatkan respek dari orang lain.

Halaman
123

Berita Terkini