Mallingkai Ilyas
Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM - Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah anugerah besar yang patut kita syukuri bersama.
Kemerdekaan bukan hanya bermakna terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kebebasan untuk hidup damai dalam keberagaman.
Di tengah pluralitas bangsa ini, Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah yang kaya dengan budaya, tradisi, dan keragaman agama.
Keragaman tersebut, apabila dikelola dengan baik, menjadi kekuatan besar dalam memperkokoh persatuan dan menjaga keberlangsungan kemerdekaan.
Kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan adalah wujud nyata semangat kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan tidak akan berarti apabila bangsa ini terpecah oleh konflik dan perbedaan.
Oleh karena itu, nilai kemerdekaan harus kita maknai sebagai ruang untuk saling menghargai, menguatkan, dan hidup berdampingan dengan damai.
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni ini, memastikan bahwa setiap umat dapat beribadah dengan tenang, menjalankan ajaran agamanya dengan leluasa, serta berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Refleksi 80 tahun kemerdekaan mengingatkan kita bahwa perjuangan para pahlawan bukan hanya untuk merebut kedaulatan, tetapi juga untuk menegakkan persatuan.
Persatuan itu kini kita rawat melalui semangat moderasi beragama: mengedepankan toleransi, menghindari sikap ekstrem, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Di Sulsel semangat ini telah terwujud dalam sinergi antarumat beragama, baik melalui kegiatan sosial, pendidikan, maupun dialog kebangsaan yang terus dikembangkan.
Namun demikian, tantangan ke depan semakin kompleks.
Arus informasi yang cepat, dinamika politik, dan perbedaan pandangan dapat menjadi celah lahirnya gesekan sosial.
Oleh karena itu, semangat kemerdekaan harus meneguhkan komitmen kita semua untuk menjaga kerukunan sebagai modal dasar pembangunan. Kerukunan adalah jantung persatuan, dan persatuan adalah nafas kemerdekaan.