Opini Tribun Timur

Jejak Visioner Hidayatullah: Menggurat Sejarah Alih Konsepsi Menuju Alih Generasi

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irfan Yahya, Sosiolog Hidayatullah, Akademisi dan Peneliti Puslit Opini Publik LPPM Unhas.

Generasi baru tidak hanya harus siap memimpin, tetapi juga harus memiliki kapasitas untuk mentransformasikan organisasi agar lebih relevan dengan tantangan zaman.

Menuju Lima Puluh Tahun Kedua: Percepatan melalui Transformasi dan Rejuvinasi

Alih generasi yang sukses memerlukan percepatan dalam berbagai aspek gerakan Hidayatullah.

Dengan pondasi kuat yang telah dibangun melalui alih konsepsi oleh generasi awal, Hidayatullah kini siap memasuki fase percepatan di lima puluh tahun kedua. 

Percepatan ini harus dilakukan dengan pendekatan strategis, di mana setiap langkah yang diambil harus tepat dan cepat, sesuai dengan semangat fatabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).

Dalam proses percepatan ini, transformasi dan rejuvinasi menjadi kunci utama. Hidayatullah perlu mengadopsi pola pikir baru yang lebih progresif, tanpa mengorbankan jati diri yang telah menjadi basis nilai organisasi.

Generasi baru Hidayatullah harus siap keluar dari zona nyaman, menghadapi tantangan baru, dan bergerak lebih cepat dalam mencapai tujuan besar yang telah dirumuskan dalam visi organisasi.

Semangat perubahan yang digambarkan dalam Surah Al-Adiyat, di mana kebaikan harus dikejar dengan kecepatan dan semangat yang berkobar, harus menjadi inspirasi bagi generasi baru Hidayatullah dalam menghadapi era globalisasi ini.

Alih generasi tidak hanya menjadi proses penyegaran kepepimpinan manajerial, tetapi juga momentum untuk mempercepat langkah menuju pencapaian visi besar organisasi.

Grand Design Hidayatullah: Sinergi antara Transformasi dan Rejuvinasi

Sebagai bagian dari visi besar lima puluh tahun kedua, Hidayatullah telah merumuskan Grand Design yang mencakup penguatan peran dalam pembangunan peradaban Islam di tingkat nasional maupun global.

Grand Design ini menekankan sinergi antara transformasi dan rejuvinasi. 

Sinergi ini diperlukan untuk memastikan bahwa Hidayatullah dapat beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan jati dirinya yang menjadi landasan gerakan.

Pembangunan infrastruktur yang kokoh, baik dalam bentuk fisik maupun institusi, menjadi salah satu prioritas utama. 

Pendidikan berbasis tauhid di semua jenjang pendidikan harus terus dikembangkan, tidak hanya dari segi kualitas tetapi juga aksesibilitasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini