Opini Tribun Timur

Jejak Visioner Hidayatullah: Menggurat Sejarah Alih Konsepsi Menuju Alih Generasi

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irfan Yahya, Sosiolog Hidayatullah, Akademisi dan Peneliti Puslit Opini Publik LPPM Unhas.

Oleh:

Irfan Yahya

Sosiolog Hidayatullah, Akademisi dan Peneliti Puslit Opini Publik LPPM Unhas

TRIBUN-TIMUR.COM - Hidayatullah, sebagai salah satu gerakan dakwah dan sosial yang terus tumbuh berkembang sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, telah mencapai pencapaian monumental di usia setengah abad.

Selama lima puluh tahun pertama, Hidayatullah telah menuntaskan alih konsepsi, di mana para assabiqunal awwalun berhasil meletakkan dasar perjuangan yang kokoh.

Dengan kerangka berpikir yang visioner, mereka membangun fondasi ideologis dan struktural yang kuat, yang kini siap untuk ditranspormasikan kepada generasi penerus.

Kini, di ambang lima puluh tahun kedua, Hidayatullah menghadapi tantangan besar: alih generasi.

Tantangan ini mengisyaratkan alih regenerasi dan revitalisasi gerakan dengan tetap memegang teguh jatidiri Hidayatullah sebagai nilai-nilai yang telah dirumuskan oleh generasi awal.

Era 50 Tahun Pertama: Alih Konsepsi sebagai Pondasi Kokoh

Selama lima puluh tahun pertama, para assabiqunal awwalun Hidayatullah telah berhasil menuntaskan misi besarnya: merumuskan dan menerapkan alih konsepsi.

Generasi awal telah meletakkan dasar perjuangan yang kuat, berfokus pada nilai-nilai ruhiyah, ilmu, dan adab yang menjadi penopang seluruh aktivitas organisasi.

Alih konsepsi ini menjadi landasan ideologis yang mengakar dan membentuk jatidiri Hidayatullah sebagai gerakan yang konsisten dalam misinya.

Namun, dalam dua tahun terakhir, kita kehilangan beberapa tokoh sentral yang merupakan pilar dalam Majelis Syuro.

Kehilangan ini menjadi dinamika tersendiri dalam kepemimpinan. 

Momen ini mengingatkan kita pada perjalanan Rasulullah SAW ketika beliau menghadapi cobaan berat setelah wafatnya istri dan pamannya, diikuti dengan perjalanan ke Thaif yang penuh ujian. Namun, Allah mengganti kesulitan itu dengan Isra' Mi'raj sebagai titik balik menuju kebangkitan.

Halaman
1234

Berita Terkini