Tujuan dari pewilayahan komoditas ini melahirkan komoditas-komoditas unggulan yang menjadi karakter dan ciri khas dari daerah-daerah tersebut.
Ketiga, petik olah jual. Ini bisa kita katakan sebagai gagasan yang amat maju, visioner dan bahkan melampaui zaman.
Karena, hari-hari ini pemerintah pusat telah menggaungkan hilirisasi, tapi jauh sebelum itu SulSel telah lebih dulu memulai dan menjadi pelopor gagasan ini melalui kebijakan Gubernur Achmad Amiruddin.
Petik olah jual ini sangat berdampak signifikan secara perekonomian sebab ada nilai tambah dari komoditas-komoditas unggulan yang di kelola tiap daerah.
Artinya, tiga konsep di atas saling terkait, terhubung dan saling berkesinambungan satu sama lain. Trikonsepsi ini juga berhasil menghindarkan SulSel dari krisis yang melanda Indonesia pada masa orde baru.
Artinya, di anggap sukses sebagai suatu kebijakan publik yang amat visioner dan menyelesaikan masalah mendasar.
Akhirnya, lahir satu kesimpulan dasar agar SulSel kembali diperhitungkan dan kembali memberi kebanggaan bersama perlu kiranya mengingat kembali torehan-torehan sejarah, masa keemasan, dengan menghidupkan kembali keteladanan-keteladanan yang pernah unggul dan jadi acuan.
Hadirnya tokoh-tokoh SulSel yang punya integritas dan pemikiran layaknya Gubernur Achmad Amiruddin.
Terakhir, trikonsepsi adalah satu gagasan visioner oleh Gubernur Acham Amiruddin. Dan itu masih sangat relevan hingga hari ini.
Ke semua ini penting untuk menjadi catatan pemerintahan baru SulSel yang telah memenangkan kontestasi pemilihan Gubernur, guna membangun kehormatan dan kebanggaan manusia Sulawesi Selatan.