Uang Palsu UIN Alauddin

Uang Palsu UIN Alauddin Beredar Jelang Hari Pencoblosan Pilkada 2024, Siapa Aktor Besarnya?

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang palsu- Uang palsu beredar hasil produksi UIN Alauddin beredar jelang hari pencoblosan.

MB diperintahkan oleh tersangka Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar (UINAM), Dr Andi Ibrahim untuk mencari jejaring di Mamuju.

Atas perintah itu, MB kemudian menghubungi relasinya, yakni seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Sulbar inisial TA (52).

"Jadi pelaku MB ini menghubungi ASN inisial TA ini lewat telepon, MB meminta kepada TA agar mencari orang yang mau beli uang palsu ini, kemudian TA ditawari bonus jika ada pembeli uang palsu itu," ungkap Ipda Herman Basir saat ditemui Tribun-Sulbar.com, di Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Mamuju, Selasa (17/2/2024).

Lalu pelaku TA ini menjalankan perintah MB dengan mendatangi IH (42) tukang jahit pakaian yang ada di Mamuju untuk menawarkan uang palsu itu.

"TA bilang ke tukang jahit ini IH, dia bilang siapkan uang Rp 10 juta dan akan dikembalikan Rp20 juta. Uang itu dari Makassar (UIN Makassar). Akhirnya IH itu menerima tawaran dari TA dan diserahkan lah itu uang palsu senilai Rp20 juta," terang Herman.

Lanjut Herman menuturkan, setelah berhasil transaksi uang palsu dengan tukang jahit tersebut, MB kemudian memberikan uang (tanda terimakasih) kepada TA sebanyak Rp1 juta.

Kemudian oknum ASN Pemprov Sulbar inisial MMB diberikan uang palsu Rp 3,5 juta kemudian wiraswasta inisial WY itu diberikan uang Rp 2 juta.

"Akhirnya uang itu beredar (dibelanjakan) di Mamuju ke toko-toko swalayan. Uang palsu beredar itu ada sekitar Rp9 juta di Mamuju," kata Herman.

Uang palsu beredar di sekitar kampus

Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 74.921.04 di Kelurahan Samata, Kabupaten Gowa, menemukan sejumlah uang palsu hasil transaksi BBM.

SPBU dan kampus 2 UIN Alauddin Makassar berjarak sekitar 1 kilometer.

Operator SPBU Samata, Rifal curiga uang palsu yang ditemukannya itu berkaitan skandal uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Petugas menemukan uang palsu itu awal pekan lalu.

"Kita temukan uang palsu sekitar satu minggu yang lalu di sin, SPBU,” kata Rifal saat ditemui wartawan, Rabu  (18/12/2024).

Untuk sementara, pihak SPBU baru menemukan tiga lembar pecahan Rp100 ribu.

Halaman
1234

Berita Terkini