Marthen Rante Tondok
Kuasa pemohon:
Anwar
Damang
Mohd Hazrul bin Sirajuddin
Termohon:
KPU Kabupaten Toraja Utara
Kuasa termohon:
4. Perselisihan Hasil Pilkada Kabupaten Pangkep
Tanggal permohonan perkara: Jumat, 6 Desember 2024
APPP nomor: 117/PAN.MK/e-AP3/12/2024
Pemohon:
Andi Muhammad Khairul Akbar
Amiruddin
Kuasa pemohon:
Andi Surya Citra Lestari
Basri
Aswar
Muhammad Risal
Termohon:
KPU Kabupaten Pangkep
Kuasa termohon:
5. Perselisihan Hasil Pilkada Kabupaten Pinrang
Tanggal permohonan perkara: Jumat, 6 Desember 2024
APPP nomor: 123/PAN.MK/e-AP3/12/2024
Pemohon:
Ahmad Jaya Baramuli
Abdillah Natsir
Kuasa pemohon:
Eko Saputra
Termohon:
KPU Kabupaten Pinrang
Kuasa termohon:
6. Perselisihan Hasil Pilkada Kabupaten Takalar
Tanggal permohonan perkara: Jumat, 6 Desember 2024
APPP nomor: 79/PAN.MK/e-AP3/12/2024
Pemohon:
Syamsari
M Natsir Ibrahim
Kuasa Pemohon:
Ahmad Hafiz
Ratno Timur
La Ali Wali
Termohon:
KPU Kabupaten Takalar
Kuasa termohon:
7. Perselisihan Hasil Pilkada Kota Palopo
Tanggal permohonan perkara: Senin, 9 Desember 2024
APPP nomor: 170/PAN.MK/e-AP3/12/2024
Pemohon:
Farid Kasim
Nurhaenih
Kuasa pemohon:
Andi Syafrani
Muhammad Nursal
Rachmat Setyawan
Termohon:
KPU Kota Palopo
Kuasa termohon:
Tahapan proses di MK
Pemohon wajib hadir secara langsung ke MK untuk menyerahkan berkas permohonan.
Proses dimulai dengan pengambilan nomor urut, diikuti penyerahan dokumen di meja registrasi.
Setelah registrasi selesai, pemohon akan menerima pemberitahuan apakah permohonannya diterima untuk diproses lebih lanjut.
Sidang sengketa di MK dirancang untuk selesai dalam waktu maksimal 45 hari kerja.
Selama persidangan, MK akan memeriksa bukti dan mendengarkan argumentasi dari semua pihak yang terkait sebelum mengeluarkan putusan.
Keputusan final dan mengikat
Sebagai lembaga yang berwenang menangani sengketa Pilkada, putusan MK bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
Semua pihak wajib mematuhi keputusan ini, sesuai dengan Pasal 157 Ayat (9) UU Nomor 10 Tahun 2016.
Dengan prosedur yang telah dirancang sedemikian rupa, MK diharapkan mampu menyelesaikan setiap perselisihan hasil pemilihan secara adil dan transparan, sehingga proses demokrasi tetap terjaga.