Hal itu karena modal yang dikeluarkan Ali Akbar tidak sesuai dengan hasil atau penjualan panen.
“Intinya saya sebagai petani mengeluhkan harga cabai anjlok, karena modal yang dikeluarkan tidak sesuai dengan harga cabe biaya produksi serba mahal,” katanya.
Bahkan Ali Akbar merasa heran karena biaya produksi terutama pupuk meningkat.
“Anehnya harga semua pupuk sekarang malah naik membuat petani kesusahan buat beli pupuk karena harga cabai turun harga," ujarnya.
Beda Data Badan Pangan
Direktorat Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan Kedeputian Bidang Ketersediaan Dan Stabilisasi Pangan merilis data untuk harga cabai di Sulsel.
Dalam data ini, harga cabai merah masih berada pada angka Rp30 ribu.
Artinya, harganya tak sesuai dengan eceran lapangan.
Sementara itu, harga cabai paling tinggi berada di Toraja Utara.
Besaran harganya mencapai Rp40 ribu.
(tribun-timur.com/ainun taqwa)