TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel adu data dalam debat publik kedua Pemilihan Gubernur Sulsel.
Salah satu potongan debat yang menarik ialah saat sesi tanya jawab antara paslon nomor urut satu, Danny Pomanto dan paslon nomor urut dua, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam kesempatan itu, Danny Pomanto sempat menyinggung bahwa pertumbuhan ekonomi Makassar berada di atas rata-rata nasional, sementara Sulsel justru berada di bawah nasional.
"Pertumbuhan ekonomi selama bapak menjabat (gubernur Sulsel) dibawah rata-rata nasional. Bapak tahu tidak, kerja saja (angkanya) 5 persen, tapi bapak ini 4,31 persen, berarti bukan hanya tidak kerja tapi betul-betul defisit," ujar Danny Pomanto dalam debat publik yang berlangsung di Hotel Claro Makassar Jl Ap Pettarani, Minggu (11/12024).
Kata Danny, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar pada 2023 5,3 persen, bahkan pernah diangka 5,4 persen pada 2022 lalu.
Sementara Sulawesi Selatan berada di angka 5,10 persen di tahun 2022 lalu turun diangka 4,51 persen di 2023.
"Maka hati-hati bicara tentang ekonomi, kalau misalnya 2021 waktu itu tidak ada recovery kebijakan pusat, saya kira Makassar akan berlari kencang seperti hari ini," paparnya
"Apalagi kita membantu banyak hal di provinsi, beruntung ada Makassar, kemiskinan (di Sulsel) meningkat mereka (dari daerah) datang ke Makassar, tidak apa-apa," sambungnya.
Baca juga: Danny Pomanto Ungkap Pemprov Sulsel Era Andi Sudirman Berutang Rp250 Miliar ke Pemkot Makassar
Danny juga mengungkap bahwa angka pengangguran Kota Makassar hingga Agustus 2024 tersisa satu digit, menembus angka 9,7 persen.
"Artinya walaupun teman-teman datang ke Makassar insyaallah kami akan siapkan dan layani. Begitu juga dengan kesehatan, kesehatan kami siapapun yang masuk di Makassar kami layani termsuk orang-orang yang gagal di provinsi masuk ke kota," tambah Danny.
Danny Pomanto juga meragukan data Andi Sudirman yang menyebut bahwa gini ratio Kota Makassar mengalami kenaikan.
Danny saat memberi tanggapan atas pernyataan Andi Sudirman memaparkan bahwa gini ratio Kota Makassar justru mengalami penurunan.
"Data bapak (Andi Sudirman) salah lagi, gini ratio (Makassar) menurun, kemarin kami 0,39 (2022) sekian persen sekarang 0,38 (2023) persen, jadi silahkan cek baiik-baik," tantang Danny Pomanto.
"Jadi hati-hati, betul kita bilang jangan paballe-balle (berbohong), maka dengan itu harus data dihafal gini ratio harus dihafal, ini akibat lorong wisata mikro berkembang kemudian mendekati, gini ratio itu pemegang uang terbanyak dan pemegang uang terkecil mendekat. Makin kecil gini ratio makin baik kota itu," sambung Danny.
Danny Pomanto Ungkap Andi Sudirman Halangi Pembangunan Stadion
Mengapa Stadion Barombong mangkrak pembangunannya hingga detik ini? Calon Gubernur Sulsel 2024 nomor urut 1 Danny Pomanto membeberkan fakta yang mengejutkan.
Mulanya, Stadion Barombong dibangun dengan alasan infrastruktur olahraga di Sulsel tak lagi mumpuni untuk kegiatan dengan kapasitas orang banyak.
Utamanya sebagai markas klub PSM Makassar yang mana kala itu hanya mengandalkan Stadion Mattoanging yang kapasitasnya tak lagi memadai untuk menampung puluhan ribu orang yang ingin menonton.
Era Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Gubernur Sulsel pada tahun 2011 pun akhirnya mencanangkan pembangunan Stadion Barombong.
Mendapat bantuan dana APBN lewat Kementerian Olahraga yang saat ini Menpora dijabat Andi Alfian Mallarangeng, Stadion Barombong dibangun.
Tapi hingg akhir masa jabatan SYL sebagai Gubernur Sulsel di tahun 2018, Stadion Barombong tak rampung pengerjaannya.
Bangunan utama Stadion Barombong sudah berdiri kokoh, tapi fasilitas penunjang lainnya terbengkalai.
Hingga di era Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel, Stadion Barombong tak tersentuh lagi.
Tak pernah ada penganggaran lagi untuk pembangunan, hingga kini Stadion ini dijuluki Candi Barombong.
Kini, Stadion Barombong kembali menjadi perbincangan.
Ini setelah Danny Pomanto membeberkan fakta mengejutkan di forum debat Pilgub Sulsel 2024 yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Minggu (10/11/2024).
Sebagai Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengungkapkan jika pihaknya punya keinginan mengambilalih pembangunan Stadion Barombong.
Saat itu ia meyakini, Pemerintah Kota Makassar mampu menyelesaikan persoalan Stadion Barombong.
Hanya saja keinginannya terhalangi alias ditolak oleh Andi Sudirman yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
“Pak Andi Sudirman saya atlet. Saya malu sekarang PON tak masuk 10 besar. Saya ini atlet sejak dulu pak. Ketika masih ada Pak Andi Mattalatta, maka kami bisa berprestasi, posisi keempat di PON,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, Stadion Mattoangin digusur, Barombong tak dibangun dan Stadion Sudiang tak jelas.
“Pemerintah kota dua kali datang ke bapak meminta. Kalau memang saya lihat postur anggaran bapak tak memungkinkan. Postur anggaran pemerintah kota belanja modal 33 persen,” katanya.
“Tapi sayang bapak menolak, persoalan audit kontruksi saya sudah bicara dengan pemerintah PU untuk turunkan tim. Seandainya bapak serahkan maka, saya akan selesaikan. Persoalan stadion adalah persoalan kita semua. Tungguma kita bangun stadion,” ujarnya.
Pernyataan Danny ini bermula ketika Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad memberikan pertanyaan soal rencana pembangunan Stadion Mattoangin yang mangkrak.
“Mengapa anda tak melanjutkan pembangunan stadion,” ujarnya.(*)