Pilgub Sulsel

Jelang Debat Kedua, Januar Jaury Beber Konsep Berkarakter Andalan Hati Bidang Ekonomi-Infrastruktur

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Tim Kampanye Andalan Hati, Andi Januar Jaury Dharwis.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi beberkan konsep dari pasangan dengan tagline Andalan Hati itu jelang debat Pilgub Sulsel.

Debat Pilgub Sulsel akan berlangsung 10 November 2024 di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar.

Dalam debat kedua kali ini mengangkat tema Ekonomi, Infrastruktur dan Tata Kelola Sumber Daya Alam (SDA).

Sekretaris Tim Kampanye Andalan Hati, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan penyelenggaraan pemerintahan daerah senantiasa berkelanjutan yang dimediasi oleh hirarki regulasi. 

Pada posisi Andalan Hati yang pernah menjabat sebagai gubernur Sulsel memiliki pandangan yang berkarakter, mengoptimalkan bidang infrastruktur, SDA serta beberapa sektor penguatan pertumbuhan ekonomi regional, bahkan intervensi ke sulampua. 

"Sebagaimana kompilasi 45 program yang termuat pada visi misi Andalan Hati untuk klaster ekonomi," katanya, Kamis (7/11/2024).

Daerah dengan kekayaan alam yang melimpah, seperti tambang, hutan, laut, dan tanah subur, memiliki potensi besar untuk tumbuh. 

Baca juga: Aktivis Puji Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi, Calon Pemimpin Sulsel tak Pernah Terseret dugaan Korupsi

Menurutnya, SDA dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, sumber energi, serta daya tarik pariwisata dengan output mulitiefek melalui strategi hilirisasi. 

"Untuk menunjang berbagai aktivitas ekonomi Kualitas SDM berperan penting dalam mendukung produktivitas dan inovasi. Tingkat pendidikan, keterampilan, dan kesehatan penduduk akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi," ungkapnya.

Dengan Infrastruktur yang baik, kata Januar, seperti jalan raya, transportasi, komunikasi, listrik, dan air, akan mempercepat mobilitas dan distribusi barang, jasa, dan orang. 

Infrastruktur yang memadai membuat proses produksi dan perdagangan lebih efisien, ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu magnet Investasi, baik dari pemerintah maupun swasta, menjadi sumber dana untuk membangun fasilitas dan teknologi baru. 

"Investasi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah dalam ekonomi global," ujarnya.

Penerapan teknologi biru atau hijau, kata Januar, meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Daerah yang mengadopsi inovasi cenderung lebih kompetitif dan mampu menghasilkan produk atau layanan yang lebih berkualitas. 

Pada sisi Kebijakan yang mendukung iklim usaha, seperti perizinan yang mudah, insentif pajak, dan perlindungan hukum, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Halaman
12

Berita Terkini