Dengan demikian, debat dapat benar-benar berfungsi sebagai forum adu gagasan yang efektif.
Bawaslu Sulsel memberikan perhatian khusus terkait pengamanan debat.
Kehadiran pihak keamanan diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi seluruh peserta debat dan masyarakat yang menyaksikan.
Dalam debat Pilgub ini, Bawaslu menginginkan agar paslon dapat memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan ide dan program unggulan mereka kepada masyarakat.
Mardiana menyebut bahwa ini adalah ajang untuk menunjukkan kapasitas terbaik para calon.
Sehingga mereka dapat menarik simpati publik dengan cara yang profesional dan tertib.
Kata Mardiana, pengawasan ketat dari Bawaslu akan dilakukan selama debat berlangsung.
Hal ini mencakup pengawasan terhadap panelis, paslon, dan pendukung yang hadir di lokasi.
Transparansi dalam pelaksanaan debat perlu dijaga agar masyarakat dapat menyaksikan proses pemilu yang bersih dan bebas dari konflik kepentingan.
Komitmen Bawaslu dalam menjaga netralitas panelis dianggap sebagai langkah untuk menghindari konflik kepentingan.
Setiap panelis diharapkan mampu menjalankan tugas dengan profesional dan fokus pada substansi debat tanpa keberpihakan kepada salah satu paslon.
"Debat ini adalah ajang adu gagasan, bagaimana juga cara menarik simpati dari publik atau pemilih untuk dapat memilih yang terbaik bagi paslon yang akan berkompetisi," jelasnya.
Latar Belakang 7 Panelis Debat Pilgub Sulsel
Ketujuh panelis ini mencakup berbagai latar belakang, mulai dari akademisi hingga aktivis.
Di antaranya, Andi Yudha Yunus dari lembaga pemerhati kebijakan publik dan aktivis LSM.