TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Debat Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) di Hotel Four Points By Sheraton, Jl Andi Djemma, Kota Makassar, Senin (28/10/2024) malam, memanas.
Hal itu saat Calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman mengklaim penurunan angka kemiskinan di Sulsel selama masa jabatannya sebagai gubernur Sulsel.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika subtema debat berfokus pada kemiskinan.
Di mana, topik debat sangat relevan bagi kondisi di Provinsi Sulsel.
Dalam pemaparannya, Andi Sudirman mengungkapkan bahwa penurunan kemiskinan di Sulsel menjadi bukti dari kebijakannya.
Hal itu lantaran koordinasi dilakukannya dengan pemerintah kabupaten/kota.
"Memang penanganan kemiskinan ekstrem menjadi tanggung jawab langsung pemerintah provinsi, dan saat kami menjabat, kami rutin melakukan rapat koordinasi untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah miskin ekstrem," kata Andi Sudirman.
Baca juga: Debat Pilgub Sulsel: Sudirman-Fatma Gaungkan Sulsel Maju dan Berkarakter
Andi Sudirman mengklaim bahwa tingkat kemiskinan di Sulsel turun dari 9 persen menjadi 8,07 persen selama masa pandemi Covid-19.
Tren penurunan ini dianggap positif dan bahkan diapresiasi oleh pemerintah pusat.
Danny Pomanto lantas menanggapinya dengan skeptis.
Danny merujuk pada data statistik terbaru yang menunjukkan hal sebaliknya.
"Saya agak heran tadi dia bilang kemiskinan menurun," ujar Danny.
Ia memaparkan data statistik tahun 2022 yang mencatat angka kemiskinan di Sulsel sebesar 8,63 persen, yang kemudian naik menjadi 8,70 persen pada 2023.
"Saya kira data statistik itu pasti naik. Jadi saya kira itu tidak tepat dibilang turun," tambahnya.
Dia mempertegas bahwa data justru menunjukkan peningkatan, bukan penurunan.