TRIBUN-TIMUR.COM- Tribuners tentu masih ingat dengan pilot Susi Air Philips Mark Martens.
Ia adalah pilot yang ditawang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Pilot Susi Air ini dibebaskan setelah disandera KKB Papua Wilayah Nduga Pimpinan Egianus Kogoya selama 1,5 tahun, Sabtu (22/9/2024).
Ada satu sosok prajurit Anti Teror Sat 81 Gultor, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ikut membebaskan.
Ia adalah letnan kolonel (Letkol) Andi Afandi.
Putra asal Kabupaten Bone ini bertugas di unit Anti Teror Sat 81 Gultor.
Andi Afandi adalah jebolan Akademi Militer atau Akmil 2002.
Dalam misi pembebasan itu Andi Afandi adalah Dansatgas Nanggala Ops Damai Cartenz.
Letkol Andi Afandi diberi tugas dan bertanggung jawab atas operasi pembebasan.
Putra Mare ini juga berperan aktif dalam menjaga keamanan dan perdamaian di daerah rawan konflik di wilayah pegunungan tengah Papua.
Andi Afandi adalah Dandim Kodim 0703/Cilacap periode 2020-2023.
Saat ini, perwira dua melati ini menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasop) Kopassus.
Pendekatan Lembut
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyebutkan bahwa pembebasan Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens menggunakan soft approach atau pendekatan lembut yang dilakukan Pemerintah RI.
Faizal menerangkan, setelah sekian lama melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh tersebut, akhirnya membuahkan hasil.