Laporan tim jurnalis Tribun-Timur.com
Baca berita sebelumnya: • Arisan dan Warisan Kekuasaan Klan Lewat Pilkada di Sulsel
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Tak hanya Presiden Jokowi mau membangun dinasti politik melalui anak dan menantunya tapi juga sejumlah kepala daerah.
Mayoritas bentuk politik kekerabatan dibangun melalui Pilkada di Sulsel adalah anak mau gantikan ayah.
Para putra mahkota pun bersiap merebut tahta.
Seperti kata peribahasa Indonesia “buah mangga jatuh tak jauh dari pohonnya”, kekuasaan pun berpindah tak jauh dari keluarga itu-itu saja.
Mereka mau jadi bupati atau wakil bupati, wali kota setelah ayahnya menjabat di kabupaten/kota tersebut maupun di kabupaten lain di Sulsel.
Andi Muhammad Arham Basmin (38), Mitra Fakhruddin Muslimin Bando (37), Ulfah Nurul Huda Suardi (36), Farid Kasim Judas (41), Muhammad Yusuf Dollah Mando (42) merupakan bakal calon bupati dan wali kota, anak dari bupati dan wali kota periode sebelumnya.
Tak ada jeda 1 atau 2 periode.
Bupati dan wali kota tersebut sudah 2 periode menjabat dan konstitusi tak memberi ruang untuk 3 periode.
Makanya, estafet kepemimpinan pun berusaha diserahkan kepada anak.
Kursi kepala daerah bak diwariskan secara turun-temurun.
Namun, sebelum anak didorong jadi bakal calon kepala daerah, sebagian dari mereka diangkat jadi pejabat eselon/struktural di daerah itu di masa ayahnya masih menjabat.
Bakal calon Bupati Luwu, Andi Muhammad Arham Basmin merupakan putra Bupati Luwu periode 2004-2008 dan 2019-2024, Basmin Mattayang (66).
Bakal calon Bupati Enrekang, Mitra Fakhruddin adalah putra Bupati Enrekang periode 2013-2018 dan 2018-2023, Muslimin Bando (67).