Duet Isrullah-Usman Siapkan Program Investasi Tantang Budiman-Akbar di Pilkada Lutim 2024

Penulis: Siti Aminah
Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Isrullah Achmad – Usman Sadik

“Kebetulan saya kan punya background punya pengusaha, saya punya relasi, paham potensi yang ada misalnya dari sisi pertambangan, kan akan menarik investor yang ada sehingga tentu lebih banyak membuka lapangan kerja,” paparnya.

Sementara itu, calon wakil bupati Lutim, Usman Sadik mengatakan selain mengoptimalkan pertambangan juga akan membenahi sektor pertanian agar tercipta kemandirian masyarakat.

Sektor pertanian ini harus menjadi perhatian khusus, sebab kata Usman sebesar 80 persen bekerja pada sektor pertanian.

“Kenapa kami ini menggunakan tagline Luwu Timur Mandiri dan Sejahtera, ya karena yang mampu menjadikan daerah mandiri itu adalah tentu berdasarkan sumber daya alamnya sendiri, Luwu Timur itu masyarakat taninya 80 persen,” ucapnya.

“Pertanian dalam arti luas itu 80 persen, sehingga kalau ini kita tidak benar-benar benahi dengan baik, kelola dengan baik sektor pertanian dalam arti luas ini pasti Luwu Timur tidak bisa mandiri, kita tidak boleh berharap besar terhadap sektor-sektor lain, katakanlah pertambangan karena tentu punya batasan-batasan punya masa kan,” sambungnya.

Dikatakan Usman jika petaninya diberikan perhatian berupa fasilitas baik sarana maupun prasarana, diberikan jaminan ketersediaan pupuk dan kebijakan yang tepat, ia optimis maka akan tercipta kemandirian pangan, mampu menyediakan kebutuhan pangannya sendiri, tidak bergantung dengan produk impor.

“Kemudian kalau petani mandiri maka sejahtera lah mereka, mandiri dalam pangan, mampu menyediakan sendiri kebutuhan pangannya,” katanya.

Usman yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Luwu Timur selama 15 tahun itu mengaku prihatin mengapa para petani dan masyarakatnya menjadi pengangguran dan miskin, bahkan untuk dapat pekerjaan harus pergi ke kabupaten lain seperti Morowali maupun Kabupaten Morowali Utara.

“Ini yang selalu kita kaji, di mana sebenarnya persoalan ini bahkan sekaligus membuat kita bingung kenapa bisa terjadi seperti ini, wilayah kita ini ada wilayah industri kok malah tingkat pengangguran itu semakin meningkat," jelasnya.

"Bahkan di catatan kami, ada beberapa ribu masyarakat atau pemuda-pemudi Luwu Timur itu hengkang ke Morowali dan Morowali Utara untuk mendapatkan pekerjaan di sana,” ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, Usman mengatakan hal ini yang menjadi perhatian serius keduanya untuk memberikan jalan keluar, bahwa masyarakat Luwu Timur harus mandiri, berdaya dan mampu berkarya di wilayahnya sendiri.

“Ini yang selalu didorong Pak Isrullah ini, setiap kali kita diskusi ini bahwa memikirkan ini anak muda kita agar tidak lagi menjadi pengangguran, tidak lagi menjadi penonton di daerah sendiri," jelas Usman

"Masa sih daerah kita katakan daerah industri pertambangan kok malah anak-anak muda kita lari ke kabupaten lain untuk mencari pekerjaan faktanya begitu,” pungkasnya (*)

Berita Terkini