Mantan ketua Golkar Sulsel itu menjelaskan bahwa pendekatan tim yang ia pimpin akan mengandalkan jaringan-jaringan yang sudah terjalin lama.
Apalagi ditambah dengan kolaborasi dari jaringan baru, baik yang dibentuk oleh Partai Golkar maupun relawan Appi.
"Semuanya akan dikolaborasikan dengan jaringan yang selama ini kami punya," ujar IAS.
Lebih jauh, IAS mengungkapkan bahwa jaringannya telah dibangun sejak Pilwali Makassar pertama kali pada 2008, dan terus dipelihara hingga saat ini melalui berbagai agenda politik.
"Kami punya jaringan yang di-maintenance dengan baik. Karena tidak pernah terputus agenda-agenda politik, pasca Pilkada Wali Kota kedua, hingga Pilgub Sulsel 2013 dan Pileg 2014. Jaringan ini terus terpelihara sampai sekarang," tambahnya.
Namun, tim yang sudah terbentuk sebelumnya, baik jaringan Appi maupun jaringan Golkar, tidak akan dicampur aduk.
Mereka hanya akan diberikan penguatan untuk menutup celah-celah yang masih kurang.
"Jaringan Appi dan Golkar tidak akan dicampur aduk. Kita hanya memberikan penguatannya, memperbaiki titik-titik bolongnya. Kebetulan pola kerja tim jaringan Appi sudah cukup baik, jadi kita hanya memperkuat saja," kata IAS.
Ilham pun berharap, dengan kolaborasi ini, target perolehan suara bisa mencapai hasil yang maksimal.
"Mudah-mudahan kalau jaringan ini bagus, target perolehan kita bisa tercapai dan memberikan hasil yang maksimal," tutupnya.
Diketahui, Appi-Aliyah memiliki dukungan kuat dari enam partai politik dalam kontestasi Pilwali Makassar 2024.
Koalisi partai pengusung pasangan ini mencakup Partai Golkar dengan 6 kursi, Partai Demokrat dengan 3 kursi, Perindo dengan 1 kursi, serta Hanura yang memiliki 2 kursi di DPRD Makassar.
Selain itu, Appi-Aliyah juga didukung oleh partai non-parlemen seperti Partai Ummat dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Tahapan Pilkada 2024
Persiapan