Sosok Kompol Surono Haji Wata Raih Doktor Ilmu Hukum di UMI Makassar, Sempat Kuliah Sambil Ngojek

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto saat Kasi Litpers Paminal Polda Sulsel Kompol H Surono jalani sidang terbuka promosi doktor dan saat wisuda di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sabtu (31/8/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Seksi Penelitian Personel Pengamanan Internal (Kasi Litpers Paminal) Polda Sulsel, Kompol Surono Haji Wata, resmi menyandang gelar doktor ilmu hukum.

Perwira satu melati ini baru saja mengikuti wisuda doktor Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sabtu (31/8/2024) siang.

Wisuda dan prosesi pemindahan tali toga Surono dan para wisudawan lainnya itu, dipimpin langsung Rektor UMI, Prof Sufirman Rahman.

Surono hadir didampingi istri dan anaknya, serta saudara-saudaranya.

Salah satunya, sang adik bungsu, yaitu Prof Zakir Sabara, yang juga guru besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI.

Baca juga: Berurai Air Mata Peluk Adnan Muis RMS, Yusran Lalogau Raih Doktor Kepiting Rajungan Spermonde

Diketahui, Surono mengikuti sidang terbuka promosi doktor di gedung Pascasarjana UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (26/8/2024).

Adapun judul disertasinya, 'Penegakan Hukum Terhadap Penyalahguna Narkotika Melalui Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial'.

Dalam paparannya, penegakan hukum melalui rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba sesuai dengan konvensi internasional.

"Meningkatnya kasus narkotika di Indonesia, penanganan rehabilitasi khusus menjadi penting," terang Surono.

"Mengingat, tingginya jumlah narapidana kasus narkotika yang menyebabkan Over kapasitas di lembaga pemasyarakatan," sambungnya.

Disertasi Kompol Surono itu, oleh ketua sidang mendapatkan predikat ujian cumlaude.

"Saudara tercatat sebagai alumni doktor ilmu hukum yang ke-378," ucap Ketua Sidang, Direktur Pascasarjana UMI, Prof Mursalim.

Dalam sambutannya, anak ke-10 dari 11 bersaudara ini, tidak kuasa menahan haru saat menceritakan perjuangan mencapai gelar doktor.

Menurutnya, apa yang diraihnya saat ini tidak pernah dimimpikan oleh mendiang kedua orangtuanya, H Lawata Rahmat dan Hajja Halijah.

"Saya yakin, kedua orangtua saya tidak merencanakan anaknya untuk menjadi doktor, atau menjadi ilmuwan. Mereka tidak berambisi untuk menjadikan anaknya cendikiawan," kata Surono dengan suara bergetar.

Halaman
12

Berita Terkini