Pengalaman di Pinrang menjadi bekal berharga saat mereka melanjutkan program ke Niigata. Kota metropolitan ini terkenal dengan budaya Jepang yang autentik, meski terletak jauh dari pusat ibu kota, Tokyo.
Keaslian ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, mulai dari penggunaan telepon umum hingga toko-toko yang tutup lebih awal.
Kedatangan mereka di Niigata disambut hangat oleh delegasi Universitas Kedokteran Niigata, yang telah mempersiapkan program khusus bagi mahasiswa internasional.
"Program kami dimulai dengan sambutan hangat dari Dekan dan Wakil Dekan universitas. Kami tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan KKN, tetapi juga menjadi bagian dari komunitas akademis global," ungkap Izzat.
Farhaad Ali, salah satu anggota tim KKN-PK Unhas, menambahkan bahwa selama di Niigata, mereka mendapatkan pengalaman langsung dengan teknologi canggih dan praktik perawatan kesehatan terbaik.
"Kami belajar bagaimana fasilitas kesehatan di Jepang mengelola bahan diagnostik dengan efisien, seperti penyimpanan organ dan jaringan," kata Farhaad.
Di Desa Uonuma, tim mereka terkesan dengan fasilitas kesehatan yang sebanding dengan rumah sakit di kota besar di Indonesia.
"Kami sangat kagum melihat peralatan medis yang langka di rumah sakit perkotaan di Indonesia, tetapi mudah diakses di desa terpencil ini," lanjut Farhaad.
Pada hari terakhir program, mereka mempresentasikan hasil pembelajaran dan pengalaman selama dua minggu terakhir kepada rekan-rekan mereka.
Presentasi ini menjadi puncak dari upaya akademis mereka sekaligus momen untuk merayakan hubungan dekat yang telah terjalin dengan rekan-rekan dari berbagai negara.
Program ini ditutup dengan upacara penutupan yang meriah, menandai berakhirnya perjalanan tak terlupakan yang memadukan pertukaran budaya dan pertumbuhan akademis.(*)