TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif terpilih lagi sebagai anggota DPRD Sulsel pada Pemilu 2024.
Pada Pileg 2024, Muzayyin Arif bahkan menjadi peraih suara tertinggi di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulsel.
Namun, keputusan besar diambil Muzayyin Arif.
Dia menerima amanah barunya untuk bertarung di Pilkada Sinjai 2024.
Dari pimpinan DPRD provinsi menjadi kepala daerah, apakah itu langkah mundur? Muzayyin justru melihat sebaliknya.
“Bagi saya, ini justru langkah maju, untuk memperbaiki daerah tempat keluarga besar dan leluhur saya berasal,” ujarnya, Minggu (17/8/2024).
Selama menjadi Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin telah banyak berbuat.
Kinerja lima tahunnya bahkan dilaporkan secara terbuka melalui sebuah buku pertanggungjawaban.
Mulai dari memperjuangkan kesejahteraan guru mengaji hingga perbaikan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak.
Bantuan pendidikan untuk banyak sekolah. Bantuan rumah ibadah dan lainnya.
Tetapi, Bendahara DPW PKS Sulsel itu menyebut masih ada ruang yang belum tersentuh.
“Ruangnya ada, kita sudah maksimal. Tapi masih ada yang bisa kita lakukan yang hanya bisa ketika jadi kepala daerah,” ujarnya.
Muzayyin mencontohkan, jika seorang legislator menerima aspirasi konstituennya, nyaris butuh waktu satu tahun anggaran untuk bisa mewujudkan.
Beda halnya jika aspirasi itu diterima kepala daerah, bisa langsung dieksekusi.
“Saya juga selalu mengingat pesan orang tua hidupmu semakin berharga kalau bisa bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya orang,” kata Muzayyin yang pernah mengikuti program pendidikan politik di Australia itu.