TRIBUN-TIMUR.COM - Charles Yohanes Alling mencetak sejarah sebagai jenderal pertama di alumni Akademi Militer atau Akmil 2001.
Perwira kelahiran kelahiran Surabaya 19 Mei 1980 mengalahkan Kolonel Wahyo Yuniartoto ajudan Presiden Prabowo Subianto.
Charles Yohanes Alling menyalip Suntara Wisnu Budi Hidayanta peraih Adhi Makayasa Akmil 2001.
Charles Yohanes Alling meraih pangkat bintang satu di umur ke-45 tahun.
Pencapaian itu menjadikan Charles Yohanes Alling jadi jenderal termuda TNI AD.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mempromosikan Charles Yohanes Alling dari jabatan Kabag Dukmin dan Protokol Setjen Kemhan menjadi Kepala Biro TU dan Protokol Setjen Kementerian Pertahanan.
Charles Yohanes Alling menggantikan Brigjen TNI Rio Hendrawan Alin Putra (Akmil 1996) yang kini menjabat sebagai dosen tetap di Universitas Pertahanan (Unhan).
Baca juga: Lambung Ajudan Prabowo, Charles Yohanes Akmil 2001 Pertama Pecah Bintang
Karier dan Prestasi Cemerlang
Sosok Charles Alling bukan nama baru di dunia militer.
Ia pernah dipercaya menjabat posisi elite di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Termasuk sebagai Komandan Satuan 81/Gultor, pasukan elite penanggulangan teror TNI AD.
Ia juga sempat menjadi bagian dari tim pelaksana KTT G20 yang dibentuk oleh mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta tercatat sebagai Koordinator Staf Pribadi Menteri Pertahanan sejak Oktober 2024.
Sejumlah prestasi membanggakan diraihnya sejak dini, antara lain:
Lulusan terbaik Pendidikan Komando Kopassus (2003) dan penerima Pisau Komando Perak
Juara 1 karya tulis Apel Dansat TNI AD dan Rabiniscab TNI AD tahun 2017