TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP -- Dua kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjang banjir akibat dua tanggul sungai jebol.
Hal ini mengakibatkan sekitar 1.104 rumah warga terendam dengan ketinggian kurang lebih lima meter.
Kepala BPBD Sidrap, H Sudarmin mengatakan, dua tanggul sungai jebol akibat intensitas tinggi diantaranya, tanggul Tampele Kecamatan Dua Pitue dan tanggul sungai di Kecamatan Pitu Riawa.
"Ada dua tanggul jebol di Tampele dengan Pitu Riawa akibat intensitas hujan tinggi. Itu yang membuat banjir hingga pemukiman warga," katanya, Rabu (7/8/2024).
Sudarmin mengutarakan, ketinggian air yang membanjiri rumah warga khususnya di Kecamatan Dua Pitue setinggi 5 meter.
Baca juga: VIDEO: Gapura Batas Luwu-Wajo Tak Terurus, Tulisan Selamat Datang Robek-Kayu Mulai Rapuh
Tak hanya itu kata dia, beberapa fasilitas pemerintahan seperti kantor desa dan kelurahan juga ikut terendam.
"Ketinggian banjir 5 meter. Iya, ada beberapa fasilitas pemerintahan juga ikut terendam. Sementara kami masih assessment," ungkapnya.
Dia mengutarakan, kondisi banjir saat ini sudah mulai surut. Meski begitu beberapa warga terdampak disarankan tidak pulang ke rumah untuk mewaspadai banjir susulan.
"Sudah mulai surut sekarang. Tapi kami sarankan warga yang terdampak sementara tidak ke rumah dulu, jangan sampai ada banjir susulan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, BPBD Sidrap mencatat sedikitnya 1.104 rumah terdampak banjir dan 12 titik longsor dan 14 jiwa mengungsi.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ahmad Jaya Baramuli Resmi Gandeng Abdillah Natsir di Pilkada Pinrang 2024
Wilayah yang terdampak banjir dan longsor diantaranya, di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, Desa Bola Bulu, Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue, Desa Kampale dan Desa Salobukkang.
Kemudian banjir terjadi di Desa Kalosi, Desa Taccimpo dan Desa Dongi Kecamatan Pitu Riawa.
Sudarmin mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan lebih lanjut warga yang terdampak banjir termasuk sarana dan prasarana pemerintah.
"Banjir saat ini sudah mulai berangsur surut. Akan tetapi banyak tanggul-tanggul yang rusak, ini sementara juga kami koordinasi dengan pihak terkait lainnya," katanya.
Sudarmin mengungkapkan, dari data sementara sebanyak 1.104 rumah terdampak banjir dan 12 titik longsor. Kata dia, 14 jiwa juga sudah mengungsi.