Eks penggawa Academica Coimbra itu mempunyai pembacaan permainan bagus.
Ada enam intersep dibukukan, enam tekel dan sepuluh sapuan.
Selanjutnya, Victor Luiz juga tampil cukup bagus meski belum bermain full 90 menit di tiga laga.
Bernardo Tavares memberikan peran berbeda kepada pemain nomor punggung 22 ini.
Posisi aslinya sebagai bek sayap kiri, tapi didorong bermain sebagai penyerang sayap.
Lantaran bisa bertahan dan menyerang sama baiknya.
Tercatat dia membukukan tiga sapuan, lima intersep dan empat tekel.
Victor Luiz sering merepotkan lawangan dengan crossingnya.
Crossingnya tersebut mampu menciptakan peluang bagi PSM Makassar.
Cuma belum bisa dimanfaatkan oleh pemain PSM Makassar lainnya untuk menjadi gol.
Ada satu menjadi kekurangan Victor Luiz yaitu aksi menusuk langsung ke kotak penalti.
Kemudian ada nama Latyr Fall yang menjadi roh permainan Juku Eja di lapangan tengah.
Pemain nomor punggung 19 ini seperti tak kenal lelah.
Gaya bermainnya mirip dengan eks penggawa Chelsea dan pemain Timnas Prancis, Ngolo Kante.
Rajin membantu penyerangan serta kuat dalam bertahan.
Latyr Fall menjadi pengalir bola kepada pemain lini depan.