TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mulai menguji skema permainan baru untuk menghadapi Super League 2025/2026.
Komposisi pemain tak banyak berubah, tapi pendekatan taktik dipastikan lebih fleksibel dan agresif.
Sebanyak 22 pemain musim lalu dipertahankan, ditambah sembilan rekrutan anyar untuk menambah kedalaman skuad.
Dengan komposisi tersebut, Bernardo Tavares leluasa menyusun strategi fleksibel.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini dikenal kerap mengubah skema permainan.
Awalnya, ia mengusung formasi 3-5-2 yang membuat PSM lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat.
Namun, ia terus berinovasi: menerapkan pola 4-2-3-1, 4-3-3, hingga 4-4-2.
Dalam formasi ini, PSM tidak lagi menunggu lawan di wilayah sendiri, tapi langsung melakukan pressing tinggi hingga ke lini belakang lawan.
Untuk menopang strategi ini, sektor tengah diperkuat dengan sistem double pivot.
Satu gelandang berperan memutus serangan, seperti Akbar Tanjung, Resky Fandi, dan Rasyid Bakri.
Satu lagi sebagai petarung dan penyeimbang serangan, diisi M Arfan, Ananda Raehan, Daisuke Sakai, hingga Rifki Dwi Septiawan.
Gelandang serang dipercayakan pada Savio Roberto dan Fahrul Aditia.
Keduanya bukan hanya kreator serangan, tapi juga bisa menjadi striker bayangan.
Bernardo Tavares memulai serangan dari bawah.
Itu sebabnya, kemampuan kiper dalam build-up ikut diasah.