“Saya berusah untuk tetap ikut dalam pertandingan. Tapi semua otorisasi itu ada pada pimpinan-pimpinan partai. Jadi secara kuasa saya tidak punya kuasa, tapi kalau dikatakan siap ya saya siap,” katanya.
Danny menyampaikan, besar harapannya untuk membawa perubahan dengan konsep yang jelas.
Apalagi, dirinya punya pengalaman memimpin Kota Makassar dengan berbagai perubahan yang dilakukan.
Proses demokrasi pada Pilgub Sulsel diharapkan menjadi produktif.
Terkait kotak kosong, bagi Danny sah-sah saja asalkan prosesnya berada di jalan yang benar.
“Kita berharap proses demokrasi ini menjadi yang produktif. Misalnya, soal kotak kosong itu sah-sah saja tapi dalam proses yang benar,” ujarnya.
“Misalnya, ada sebuah figur yang dicintai sama masyarakat dan mepunyai survei 80 persen dan tidak ada yang berani lawan dia, terjadilah kotak kosong, itu betul-betul kotak kosong yang demokratis. Bukan hal-lain lain, hanya itu peluang kotak kosong yang memberikan peluang bagi demokrasi,” sambung Danny.
Danny tidak mau berspekulasi lebih awal terkait kondisi yang terjadi di Sulsel.
Namun menurutnya, kotak kosong yang benar adalah betul-betul berangkat dari keinginan masyarakat yang kuat terhadap satu sosok tertentu.
“Saya tidak mau nilai, biar masyarakat yang nilai. Tapi kalau saya menilai kotak kosong yang benar adalah ada sosok figur yang kuat dicintai masyarakat dan tidak ada yang berani bertarung, bukan mematikan saingan,” tegasnya.
Danny menambahkan, hingga hari ini upaya untuk mencukupkan syarat dukungan parpol terus dilakukan.
Ia optimistis bisa melenggang sebagai bakal calon gubernur untuk menjadi penantang figur lainnya.
“Saya yakin insyaallah cukup. Kami sangat bangga bisa diusung partai-partai yang berkuasa,” harapnya.
Strategi atau modal yang ditawarkan kepada partai politik ialah konsep membangun Sulsel.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini saat menjalani tajapan fit and proper test di PKS.
“Tentunya 1 konsepnya, saya ke PKS sampaikan konsep saya, mudah mudahan inysyaallah mereka tertarik. Karena yang saya bisa jual cuman konsep, saya tidak punya apa-apa selain itu, yang saya punya cuman pengalaman, yang saya jual integritas saya, taro ada taro gau, apa yang saya ucapkan itu yang saya lakukan,” ujarnya.