Profesor Termuda

Daftar 9 Profesor Termuda Indonesia, Termasuk Guru Besar Unhas Masih 34 Tahun Prof Andi Dian Permana

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Andi Dian Permana Guru Besar Farmasi Unhas tercatat sebagai salah satu profesor termuda Indonesia.

Pendidikan S1 dan S2 beliau ditempuh di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. Semenara untuk jenjang S3 ditempuh di Universitas Gadjah Mada dan sukses menjalani karir sebagai dosen di Indonesia. 

7. Rully Charitas

Prof. Dr. Rully Charitas IP, SSi, M.Pd., diketahui juga menjadi salah satu profesor termuda di Indonesia. Rull berhasil menjadi Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. 

Pelantikan resminya dilakukan pada 9 November 2022 dan masih di usia sangat muda, yakni 35 tahun. Atas prestasi ini bahkan berhasil mendapatkan mendapat sertifikat Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Dalam upacara pelantikan, Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono memberikan ucapan selamat dan mengapresiasi pencapaiannya tersebut. 

“Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika di usia termuda, 35 tahun, atas nama Prof Dr Rully Charitas. Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Belajar matematika tidak semua orang menyukainya. Semoga ini menginspirasi generasi muda menyukai matematika,” kata Andre Purwandono. 

8. Edi Surya Negara Harahap

Berikutnya yang juga menjadi salah satu profesor termuda di Indonesia adalah Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom., M.Kom. Edi berhasil menjadi profesor di usia 35 tahun di Universitas Bina Darma (Bidar) Palembang bidang Ilmu Teknik Informatika. 

Edi diketahui mengenyam pendidikan S1 dan S2 di Bidar. Gelar S1 bahkan diraihnya dengan prestasi cumlaude. Selain itu, pendidikan S3 ditempuh di Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi di Universitas Gunadarma Jakarta.(*)

9. Andi Dian Permana

Andi Dian Permana juga menjadi salah satu profesor termuda di Indonesia yang resmi dilantik di usia 34 tahun. Melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 48314/M/07/2023 resmi meraih Guru Besar di bidang ilmu sistem penghantaran obat dermal dan transdermal Universitas Hasanuddin (Unhas). 

Pria kelahiran Sidenreng Rappang 15 Februari 1989 ini diketahui menempuh studi S1, S2, dan profesi apoteker di Unhas. Sementara, gelar PhD (S3) diraih di Queen’s University Belfast. 

Memiliki kecintaan di dunia pendidikan membuatnya memutuskan menjadi dosen di Unhas. Selain itu juga terbilang aktif menerima program hibah. Salah satunya hibah National Research and Innovation Agency – BRIN Research Grant 2023.

Pada, Selasa (11/6/2024) bertempat di Ruang Senat lantai 2 Rektorat Unhas Tamalanrea, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Prof Andi Dian Permana mengikuti proses pengukuhan guru besar.

Prof Andi Dian Permana dikukuhkan sebagai profesor bidang Penghantaran Obat Fakultas Farmasi Unhas.

Halaman
1234

Berita Terkini