Pilgub Jatim

Percaya Diri Punya Golden Ticket, Cak Imin Ogah 'Damai' Khofifah di Pilgub Jatim

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PKB Muhaimin Iskandar. Muhaimin memastikan akan melawan Khofifah di Pilgub Jatim.

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan akan melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

Ketua PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, PKB membutuhkan koalisi melawan Khofifah Indar Parawansa.

Meskipun PKB memiliki golden ticket maju di Pilgub Jawa Timur.

"Golden ticket di Jawa Timur sedang kita proses (bakal calon kepala daerah)," ujar Muhaimin Iskandar saat acara Ta'aruf Politik Calon Kepala Daerah di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Alasan Muhaimin Iskandar membutuhkan koalisi karena butuh ketokohan hingga mesin pemenangan.

Baca juga: Manuver Baru PDIP dan PAN Ganggu Konsentrasi Khofifah di Pilgub Jatim, Emil Dardak Dikorbankan

"Jadi, kita siap (melawan) petahana (Khofifah), kan kita partai pemenang," tuturnya.

Di sisi lain, ia mengaku cukup yakin untuk memajukan kader internal di Jawa Timur.

Pasalnya, hanya di provinsi tersebut PKB memiliki golden ticket untuk mengusung calonnya sendiri.

"Macam-macam. Ada yang rata-rata di provinsi hanya Jawa Timur yang mandiri, harus koalisi di berbagai provinsi."

"Kalau di kabupaten banyak yang bisa mandiri," terangnya.

Cak Imin mengungkapkan tiga kriteria utama calon kepala daerah yang akan diusung oleh PKB.

Menurutnya, tiga syarat tersebut harus dipenuhi oleh calon kepala daerah jika ingin mendapat dukungan dari partainya.

"Tiga aspek utama yang pertama kapasitas kapabilitas, kedua visi, ketiga elektabilitas," ucapnya.

Bukan hanya itu, Cak Imin juga menitipkan sejumlah agenda yang menjadi prioritas untuk dilakukan. Misalnya, komitmen terhadap lingkungan hidup.

"Krisis iklim yang akan kita hadapi bersama ini mutlak harus menjadi perhatian dari PKB dan seluruh kepala daerah kita sehingga agenda pembangunan yang berbasis lingkungan," ujarnya.

Cak Imin menambahkan, PKB juga ingin mengembalikan lagi semangat Reformasi 1998 sehingga dapat mempercepat kemajuan dan kemakmuran rakyat di daerah.

"Kita ingin menitipkan cara kerja dan pembangunan ekonomi yang adil. Keadilan untuk semua sebagai bagian dari upaya mewujudkan tumbuh kembangnya akses ekonomi secara terbuka bagi seluruh pelaku," paparnya.

Sebagai informasi, Pilkada 2024 akan dilaksanakan secara serentak pada November 2024 mendatang.

Khofifah Bentuk Koalisi Gemuk

Khofifah Indar Parawansa akan membentuk koalisi gemuk di Pilgub Jawa Timur.

Ada tujuh Parpol kemungkinan akan mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Ketujuh parpol di luar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Khofifah mengaku ada tiga parpol baru akan segera bergabung.

Ketiga parpol itu di luar dari Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN.

“Ada tiga parpol yang sudah membuka komunikasi dengan kami, selain empat parpol yang sudah memberikan rekom," ujar Khofifah, Selasa (30/4/2024).

Namun Khofifah belum ingin membocorkan ketiga parpol yang memberikan rekomendasi.

Ia hanya memberikan petunjuk bahwa salah satunya ada yang warna hijau dan satu lagi warna merah putih.

“Pokoknya setelah surat rekom turun saja dilanjut wawancaranya. Supaya enak ngomongnya. Saya rasa dari pihak partainya satu per satu juga akan segera mengumumkan,” tandas Khofifah.

Jika tiga parpol yang menyusul memberikan surat rekom sudah mengumumkan secara resmi, maka Khofifah dipastikan akan mendapatkan tujuh rekomendasi parpol.

Ini akan menjadi koalisi besar dan menyisakan segelintir parpol saja.

Hal ini seolah makin meyakinkan masyarakat bahwa Khofifah sejauh ini menjadi bacalon Gubernur Jatim terkuat dan belum ada lawan maupun nama tandingan yang muncul.

“Kita tetap ikhtiar semaksimal mungkin, yang semua dikoordinasikan terus dan semakin intens,” tegas Khofifah.

Lebih lanjut saat ini publik juga mulai berspekulasi terkait cawagub yang akan membarengi Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

Bahkan diakui Khofifah memang sejauh ini banyak pihak yang selalu menanyakan akan kah maju kembali bersama Emil Dardak dalam Pilgub Jatim 2024.

Khofifah menegaskan bahwa sejauh ini dirinya masih merasa sangat nyaman berpartner dengan sosok Emil Dardak.

“Saya merasa nyaman dan produktif dengan Pak Emil. Rasa Nyaman itu penting. Dan produktif juga sanga penting. Maka kami mohon doa panjenengan semua agar apa yang sudah kami lakukan dan yang akan kami lakukan ke depan bisa memberikan berkah manfaat bagi semua,” tandasnya.

Sebab diakui Khofifah bahwa di Jatim masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan meski begitu banyak prestasi dan capaian yang telah diraih.

Prestasi serta kemajuan Jatim hanya bisa diraih jika semua elemen saling bergandengan tangan dan bersinergi secara harmoni.
 
Perolehan Suara Jawa Timur

1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)

2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)

3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)

4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)

5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)

6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)

7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)

8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)

9. PPP 978.008 suara (4 kursi)

10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meski Punya Golden Ticket di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin Mengaku PKB Butuh Koalisi

Berita Terkini