Serta ada Jeam Kell Sroyer. Penyerang sayap dari Papua ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kepiawaian dribel bola, dan keberanian duel fisik dengan lawan.
Mana yang akan dipilih oleh Shin Tae Yong, tentunya bakal disesuaikan dengan strategi yang diusung oleh sang pelatih.
Yang jelas, Tanpa Rafael, Indonesia masih memiliki Marselino dan Witan Sulaeman yang kecepatan, dan ketajamannya sangat diandalkan.
Marselino bersama Rafael jadi pemain terbanyak melepaskan tembakan, 12 kali, atau rerata tiga tembakan per laga di Qatar 2024.
Sedang Witan menjadi pemain dengan kontribusi kreasi serangan terbaik. Ia mencatatkan tujuh umpan kunci.
Jumlah yang setara dengan gelandang, Nathan Tjoe-A-On.
Koneksi apik Marselino dan Witan bisa membuka peluang pemain lain untuk mencetak gol ke gawang Uzbekistan.
Jika bisa menghadirkan gol lebih dulu, hal itu bisa menggoyahkan kepercayaan diri pemain Serigala Putih yang belum pernah kemasukan gol.
Pada empat laga sebelumnya, Uzbekistan terkesan tidak mendapat lawan yang setara.
Malaysia, Kuwait, dan Vietnam belum memberikan ujian berarti bagi lini pertahanan Uzbekistan yang dipimpin Mukhammadkodir Khamraliev.
Pada tiga laga itu, Uzbekistan hanya sekali menghadapi tembakan tepat sasaran ketika jumpa Vietnam.
Baru saat melawan Arab Saudi, tim Serigala Putih ini mendapat perlawanan hebat. Meski, mereka tetap unggul dengan clean sheet 2-0.
Sebagai catatan, Arab yang di fase grup mencetak 10 gol hanya bisa menghasilkan satu tembakan sasaran ke gawang Uzbekistan.
Salah satu pemain yang harus diwaspadai adalah Abbosbek Fayzullaev.
Gelandang berusia 20 tahun ini menjadi salah satu pemain termahal di Piala Asia U23 ini.