Hal tersebut menuai spekulasi PKB akan merapat mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pemerintahan mendatang.
Apalagi, Dasco merupakan salah satu orang kepercayaan dari Prabowo. Menurut Cak Imin, tidak ada makna tersembunyi di balik unggahan tersebut.
Ia menuturkan, Dasco juga tidak pernah berbicara apapun kepada dirinya.
"Tidak ada makna yang lain ya, karena Pak Dasco juga tidak pernah mengajak ngomong apa-apa sih," kata Cak Imin dalam konferensi pers di rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra IV, Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
Cak Imin mengatakan, pihaknya sudah lama tidak bertemu dengan Dasco sejak masa Pilpres 2024 lalu.
Padahal, ia sama-sama sebagai Wakil Ketua DPR RI.
"Saya memang satu kantor dengan Pak Dasco. Tapi sudah berbulan-bulan ya saya nggak pernah ketemu dan ya sejak Pilpres pendaftaran sampai kemarin itu baru pertama kali ketemu," ucapnya.
Jubir Timnas Amin, Iwan Tarigan mengakui tetap bersatu setelah Pilpres. Namun, kata Iwan saat ini pihaknya masih menunggu hasil gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami dari Timnas Amin, menghargai komentar Gibran dan kita rakyat Indonesia memang harus bergandengan tangan ada Pilpres maupun tidak ada Pilpres," kata Iwan kepada wartawan, Sabtu (20/4/2024).
Iwan mengatakan bahwa Pilpres masih belum selesai.
"Kami menghargai proses di MK yang sedang berlangsung, karena Pilpres secara hukum belum selesai. Apabila sudah ada keputusan MK tanggal 22 yang bersifat final, maka Pilpres sudah selesai," pungkas dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan membangun bangsa. Sebab, kompetisi dalam Pilpres 2024 sudah selesai.
Awalnya, Gibran merasa suhu politik di Indonesia masih terasa panas, meskipun kompetisi Pilpres 2024 sudah selesai.
Panasnya suhu politik itu dirasakan Gibran ketika dianggap berbohong oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, karena menyampaikan keinginan Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di momen Lebaran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini beranggapan, Hasto memang sering menyampaikan bahasa-bahasa konfrontatif.