Ketiga Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, keempat mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.
"Misalnya simulasi jika Andi Sudirman berpasangan Fatma, dan Andi Iwan Darmawan Aras berpasangan Andi Muhammad atau Adnan, begitupun IAS-Adnan atau IAS-Panglimata itu bisa jadi lawan kuat," kata Suwadi.
"Keempat figur itu AIA-Andi Muhammad/AIA-Adnan, IAS-Panglima/IAS-Adnan tidak boleh diremehkan karena mewakili geopolitik yang kuat," sambung Suwadi.
Baca juga: NH Tolak Dorong TP Maju Pilgub Sulsel, Justru Dukung 3 Kader Golkar: Taufan Pawe Cukuplah di DPR RI!
Rusdi Masse 4 Mata Bareng Amran Sulaiman
Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu bertamu ke Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Pertemuan berlangsung di Gedung AAS Building kantor bisnis Tiran Grup milik Amran Sulaiman Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar Sabtu (30/3/2024).
Rusdi Masse tiba sekitar pukul 12.30 Wita.
Ia mengenakan baju kasual putih dipadu celana jeans hitam.
Adapun Amran memakai baju kemeja biru muda dipadu celana jeans hitam.
Amran mengajak Rusdi Masse naik ke ruangan pribadinya di lantai dua.
Keduanya berbincang tertutup empat mata.
Amran Sulaiman dan Rusdi Masse baru keluar ruangan sekitar pukul 14.41 wita.
Pertemuan empat mata tersebut memunculkan Pilgub Sulsel.
Nasdem merupakan partai politik pemenang pemenang di Sulsel dengan perolehan 17 kursi.
Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulsel walau tanpa koalisi parpol lain.
Adapun Andi Sudirman Sulaiman, adik kandung Amran, adalah petahana mantan Gubernur Sulsel.
Sudirman adalah mantan Gubernur Sulsel periode 2022-2023 dan mantan Wakil Gubernur Sulsel 2018-2022. Ia berperluang maju kembali di Pilgub Sulsel 2024.
Seusai pertemuan, Rusdi Masse mengatakan datang bertamu sebagai mitra kerja Kementerian Pertanian.
Di DPR RI, Rusdi Masse menjabat Wakil Ketua Komisi IV alat kelengkapan dewan mitra kerja Kementan.
Rusdi Masse mengatakan mereka hanya membahas masa depan pertanian Indonesia.
"Ini pertemuan Pak Menteri Pertanian dengan saya sebagai Wakil Ketua Komisi IV. Kita bahas program pupuk untuk petani," kata Rusdi Masse.
Ditanya soal isu paket Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel, Rusdi Masse mengatakan Nasdem parpol terbuka.
"Nasdem itu terbuka siapapun boleh, orang yang pernah keluar dari Nasdem baru masuk lagi misalnya boleh, cuman tidak tahu dicalonkan atau tidak," kata Rusdi Masse.
"Di Pilgub Sulsel kami Nasdem ingin memprioritaskan kader," ujar Rusdi Masse.
Baca juga: Soal Poster Husniah-Imam Fauzan Paket di Pilkada Gowa 2024, PPP: Kami Tetap Usung Amir Uskara
Adnan Purichta Ichsan
Adnan Purichta Ichsan adalah Bupati Gowa dua periode.
Pada Pilkada Gowa 2020, Adnan menorehkan rekor kemenangan pilkada tertinggi sepanjang perhelatan pilkada langsung di Sulsel.
Ia berhasil meraih suara 377.463 suara atau 91,22 persen. Namanya berkibar sebagai calon bintang baru di Pilgub Sulsel 2024.
Oleh DPP, Adnan diinginkan maju di Pilgub Sulsel. Hal itu berdasarkan surat bernomor: Sund-308/Golkar/XI/2023 tertanggal 16 November 2023.
Bagi Adnan, surat keputusan yang dikeluarkan DPP Golkar merupakan kesyukuran. Apalagi dia mengaku tidak pernah membahas mengenai SK itu.
"Jadi kalau misalnya ada SK seperti itu kita ketahui atau dilihat di berita, bagi saya sebuah kesyukuran. Alhamdulillah, saya tidak pernah bahas tidak pernah katakan apapun ternyata ada partai yang mengapresiasinya," kata Adnan.
Adnan pun mengucapkan terima kasih atas apresiasinya. "Jadi saya terima kasih, nanti kita bicara Pilpres," sambungnya.
Adnan punya kedekatan dengan elite partai politik lintas warna.
Selain itu, potensi Adnan kuat bertarung pada kontestasi Pilgub Sulsel 2024.
Adnan Purichta Ichsan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 9 Maret 1986.
Jauh sebelumnya, 11 tahun, Adnan memulai karier politiknya di Pemilihan Legislatif Provinsi Sulawesi Selatan.
Adnan diberi tantangan oleh ayahnya maju daerah pemilihan (Dapil) Makassar.
Padahal ketika itu ayahnya, Ichsan Yasin Limpo menjabat orang nomor satu Kabupaten Gowa.
Berbeda dengan keluarga besarnya yang ketika kader Partai Golkar, Adnan maju lewat Partai Demokrat.
Hasilnya, Adnan yang ketika itu masih berusia 23 tahun terpilih menjadi anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014.
Adnan tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota DPRD Sulsel.
Ia mundur pada 5 April 2013 bertepatan dengan tahapan Pemilihan Gubernur 2013.
Baca juga: Soal Poster Husniah-Imam Fauzan Paket di Pilkada Gowa 2024, PPP: Kami Tetap Usung Amir Uskara
Setahun berselang, Adnan kembali maju pemilihan legislatif Sulsel 2014. Kali ini maju lewat Partai Golkar, di dapil yang sama, Kota Makassar. Hasilnya ia kembali terpilih untuk kedua kalinya.
Tak cukup setahun menjabat anggota DPRD Sulsel periode kedua, Adnan kembali mundur.
Ketika itu ia maju di Pilkada Gowa 2015.
Menggandeng birokrat senior Abd Rauf Malaganni Karaeng Kio, Adnan bertarung melawan empat rivalnya.
Termasuk melawan tantenya sendiri, Tenri Olle Yasin Limpo, serta rival ayahnya dalam dua kali Pilkada Gowa, Andi Maddusila Andi Idjo.
Hasilnya, pasangan Adnan-Kio yang maju lewat jalur independen atau perseorangan keluar sebagai pemenang. Mereka meraup 151.373 suara (41,65 persen).
Unggul terhadap pasangan Andi Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana 97.437 suara (26,28 persen).
Disusul pasangan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin 94.706 suara (26,06 persen), pasangan Sjahchrir Sjarifuddin Daeng Jarung-Anwar Usman 14.192 suara (3,90 persen), serta pasangan Djamaluddin Maknun-Masjkur 5.741 suara (1.58 suara).
Kemenangan itu juga membuat Adnan Purichta Ichsan menjadi bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia.
Ia dilantik menjadi Bupati Gowa pada 17 Februari 2016 saat usianya masih menginjak 29 tahun.
Lima tahun berselang Adnan kembali menggandeng pasangannya Abd Rauf Malaganni Karaeng Kio.
Tak ada penantang berani melawan petahana murni ini.
Adnan-Kio menyapu bersih seluruh partai politik pemilik kursi parlemen Gowa. 9 partai politik sebagai pengusung, serta partai Gerindra sebagai pendukung.
Baca juga: Mengukur Kekuatan Adnan Purichta Ichsan di Pilgub Sulsel 2024
Indah Putri Indriani
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani figur potensial maju di Pilgub Sulsel.
Sosoknya sebagai perempuan pertama menjabat kepala daerah di Sulsel membuat Indah semakin populer.
Sebelumnya, wanita kelahiran 7 Februari 1977 ini sudah pernah menjabat Wakil Bupati Luwu Utara bersama dengan Arifin Junaidi periode 2010-2015.
Namun, pada Pilkada 2016, keduanya pecah kongsi. Indah memilih maju sebagai calon Bupati Luwu Utara berpasangan M Thahar Rum (Pintar).
Sementara, Arifin Junaidi menjadi rivalnya saat itu berpasangan dengan Abdi Abdullah Rahim (Manassa).
Pasangan Pintar akhirnya memenangkan pertarungan dengan perolehan suara 53,60 persen.
Saat itulah Indah mencatatkan sejarah baru di pilkada Sulsel, yakni perempuan pertama yang duduki kursi Bupati.
Pilkada selanjutya, Indah melawan sang wakil M Thahar Rum, Indah melirik Kepala Dinas PUTR Lutra Suaib Mansur untuk melengkapi pertarungan politiknya.
Akhirnya, mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini kembali memenangkan pilkada dengan mengantongi 45,2 persen suara.
Indah berhasil mengalahkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya.
Selain sebagai Bupati Luwu Utara, Indah juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Lutra.
Sebelum masuk di dunia politik, Indah menghabiskan banyak waktunya sebagai akademisi.
Beberapa kampus ditempati mengajar antara lain Universitas Indonesia, Universitas Bung Karno, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Selain mengajar, ia juga pernah sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah. (*)