TRIBUN-TIMUR.COM - Mengukur kekuatan Andi Sudirman Sulaiman (40) - Fatmawati Rusdi (43) vs Adnan Purichta Ichsan (38) - Indah Putri Indriani (47) di Pilkada 2024.
Empat tokoh ini sama-sama pernah memimpin di tingkat kabupaten/kota.
Andi Sudirman Sulaiman pernah menjadi Gubernur Sulsel menggantikan Nurdin Abdullah yang tangkap KPK.
Adik Mentan Amran Sulaiman ini digadang-gadang kembali maju Pilgub Sulsel.
Kemudian Fatmawati Rusdi pernah menjabat Wakil Wali Kota Makassar, meski berakhir mundur atas perintah Ketua DPP Nasdem Surya Paloh.
Hingga kini, hubungan istri Rusdi Masse dengan Wali Kota Makassar Danny Pomanto masih terjalin baik.
Lalu Adnan Purichta Ichsan dua periode duduk di kursi Bupati Gowa. Sosok Adnan ramai diperbincangan di media sosial.
Anak mantan Bupati Gowa Almarhum Ichsan Yasin Limpo bahkan jadi primadona di salah satu lembaga survei digital.
Baca juga: Tak Melulu Andi Sudirman, Siapa Pun Diusung Gerindra di Pilgub Sulsel: Bisa Danny Pomanto, IAS, NH!
Berikutnya mantan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Sepak terjang Indah Putri Indriani dua periode jadi Bupati Luwu Utara ini menunjukkan ia layak diperhitungkan di Pilgub Sulsel.
Lantas jika Andi Sudirman Sulaiman ditandemkan Fatmawati Rusdi dan Adnan Purichta Ichsan dipasangkan dengan Indah Putri Indriani di Pilgub Sulsel, siapa paling jago?
Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi
Wacana paket Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi muncul seusai pertemuan Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse dengan Andi Amran Sulaiman.
Nasdem merupakan partai pemenang pemilu 2024 di Sulsel.
Partai bentukan Surya Paloh itu mengontrol 17 kursi DPRD Sulsel dan bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur calon wakil gubernur meski tanpa koalisi.
Adapun Andi Sudirman Sulaiman adalah mantan Gubernur Sulsel 2022-2023 sekaligus pemenang Pilgub Sulsel 2018.
Andi Sudirman Sulaiman berstatus sebagai non kader partai manapun.
Tribun-Timur.com sempat menanyakan peluang paket Andi Sudirman Sulaiman kepada Rusdi Masse di gedung AAS Building Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar Sabtu (30/3/2024).
Baca juga: Taufan Pawe Bocorkan Rencana Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Pilgub Sulsel,Singgung Mahar Politik
Mantan Bupati Sidrap dua periode itu belum mau mengumumkan ke publik siapa kandidat usungan Nasdem maju Pilgub Sulsel.
"(Calon gubernur usungan Nasdem) sudah ada di hati saya. Saya tidak pernah berpikir dua nama. Ya, satu nama, tunggu saja. Belum boleh diumumkan ke publik," kata Rusdi Masse kepada wartawan di gedung AAS Building Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar.
Rusdi Masse mengatakan, Nasdem adalah parpol terbuka bagi siapa saja yang punya visi misi sama.
Menurutnya, calon Gubernur Sulsel usungan Nasdem bisa dari kader internal bisa juga dari figur eksternal.
"Nasdem itu terbuka siapapun boleh, orang yang pernah keluar dari Nasdem baru masuk lagi misalnya boleh, cuman tidak tahu dicalonkan atau tidak," kata Rusdi Masse.
"Mekanismenya di Nasdem itu DPW Nasdem yang mengusulkan nama calon ke DPP," kata Rusdi Masse.
Rusdi Masse membantah membahas Pilgub Sulsel dalam pertemuan empat mata bersama Andi Amran Sulaiman.
Menurutnya, ia datang membahas tentang pertanian dan pupuk untuk petani.
"Ini pertemuan Pak Menteri Pertanian dengan saya sebagai Wakil Ketua Komisi IV. Kita bahas program pupuk untuk petani," kata Rusdi Masse.
Baca juga: Chaidir Tetap Gandeng Ketum DPD II Golkar Maros di Pilkada, DPP Justru Mau Suhartina Jadi Penantang
Kekuatan Tempur Paket Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi di Mata Pengamat
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus, menilai Pilgub Sulsel semakin menarik jika Andi Sudirman Sulaiman benar-benar berpaket Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024.
"Maka, menurut saya jika keduanya bersatu maka itu membuat kekuatan dan persaingan jelang Pilkada Sulsel akan semakin menarik," kata Nurmal saat dihubungi Tribun-Timur.com Minggu (31/3/2024).
Nurmal memandang, secara elektabilitas, Andi Sudirman Sulaiman ataupun Fatmawati Rusdi belum bisa menyamai figur lain seperti Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, ataupun Rusdi Masse.
"Tetapi, faktor kekuatan pendorong di belakang Andi Sudirman dan Fatmawati bisa membuat peta kekuatan keduanya bisa sangat mengancam calon lain," kata Nurmal Idrus.
Nurmal menilai, kekuatan klan Andi Amran Sulaiman dan Rusdi Masse saat ini adalah pengontrol politik di Sulsel. "Keduanya berpeluang jadi menjadi pengatur penuh pasangan ini," kata Nurmal.
Sementara Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menilai Andi Sudirman Sulaiman punya modal maju Pilgub Sulsel 2024 jika benar-benar menggandeng Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024.
"Ini modal bagus bagi Andi Sudirman karena pencalonannya berjalan mulus karena Nasdem memiliki 17 kursi," kata Suwadi.
"Artinya paket Andi Sudirman-Fatmawati sudah punya kendaraan walaupun tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain, walaupun sebenarnya Andi Sudirman tidak sulit mencari kendaraan karena punya cost politik yang kuat," kata Suwadi.
Suwadi menilai Andi Sudirman sudah mengamankan kendaraan awal jika menggandeng Fatmawati Rusdi. Namun, kata Suwadi, mengingatkan peta geopolitik.
Menurutnya, paket tokoh utara dan selatan perlu menjadi pertimbangan bagi kandidat pasangan calon.
"Sebab dua perwakilan geopolitik ini telah berpengaruh di Sulawesi Selatan, kedua perwakilan wilayah ini ingin menonjolkan eksistensinya karena memiliki basis yang jelas," kata Suwadi.
Suwadi mengatakan, hasil survei PT IPI menunjukkan paket yang diinginkan responnya adalah paket utara dan Selatan.
"Nah Andi Sudirman dan Fatmawati ini kita tahu sama-sama berlatar belakang Bugis jadi itu perlu dikaji," kata Suwadi.
"Tetapi itu hanya satu variabel dalam sebuah pertarungan karena kita juga perlu melihat figur bakal calon lawan mereka," kata Suwadi.
Suwadi mencontohkan figur Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus anggota DPR RI dua periode Andi Iwan Darmawan Aras.
Kedua mantan Wali Kota Makassar sekaligus kontestan Pilgub Sulsel 2013 Ilham Arief Sirajuddin.
IAS punya pengalaman 1,7 juta suara saat maju Pilgub Sulsel 2013 melawan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang.
Ketiga Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, keempat mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.
"Misalnya simulasi jika Andi Sudirman berpasangan Fatma, dan Andi Iwan Darmawan Aras berpasangan Andi Muhammad atau Adnan, begitupun IAS-Adnan atau IAS-Panglimata itu bisa jadi lawan kuat," kata Suwadi.
"Keempat figur itu AIA-Andi Muhammad/AIA-Adnan, IAS-Panglima/IAS-Adnan tidak boleh diremehkan karena mewakili geopolitik yang kuat," sambung Suwadi.
Baca juga: NH Tolak Dorong TP Maju Pilgub Sulsel, Justru Dukung 3 Kader Golkar: Taufan Pawe Cukuplah di DPR RI!
Rusdi Masse 4 Mata Bareng Amran Sulaiman
Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu bertamu ke Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Pertemuan berlangsung di Gedung AAS Building kantor bisnis Tiran Grup milik Amran Sulaiman Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar Sabtu (30/3/2024).
Rusdi Masse tiba sekitar pukul 12.30 Wita.
Ia mengenakan baju kasual putih dipadu celana jeans hitam.
Adapun Amran memakai baju kemeja biru muda dipadu celana jeans hitam.
Amran mengajak Rusdi Masse naik ke ruangan pribadinya di lantai dua.
Keduanya berbincang tertutup empat mata.
Amran Sulaiman dan Rusdi Masse baru keluar ruangan sekitar pukul 14.41 wita.
Pertemuan empat mata tersebut memunculkan Pilgub Sulsel.
Nasdem merupakan partai politik pemenang pemenang di Sulsel dengan perolehan 17 kursi.
Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulsel walau tanpa koalisi parpol lain.
Adapun Andi Sudirman Sulaiman, adik kandung Amran, adalah petahana mantan Gubernur Sulsel.
Sudirman adalah mantan Gubernur Sulsel periode 2022-2023 dan mantan Wakil Gubernur Sulsel 2018-2022. Ia berperluang maju kembali di Pilgub Sulsel 2024.
Seusai pertemuan, Rusdi Masse mengatakan datang bertamu sebagai mitra kerja Kementerian Pertanian.
Di DPR RI, Rusdi Masse menjabat Wakil Ketua Komisi IV alat kelengkapan dewan mitra kerja Kementan.
Rusdi Masse mengatakan mereka hanya membahas masa depan pertanian Indonesia.
"Ini pertemuan Pak Menteri Pertanian dengan saya sebagai Wakil Ketua Komisi IV. Kita bahas program pupuk untuk petani," kata Rusdi Masse.
Ditanya soal isu paket Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel, Rusdi Masse mengatakan Nasdem parpol terbuka.
"Nasdem itu terbuka siapapun boleh, orang yang pernah keluar dari Nasdem baru masuk lagi misalnya boleh, cuman tidak tahu dicalonkan atau tidak," kata Rusdi Masse.
"Di Pilgub Sulsel kami Nasdem ingin memprioritaskan kader," ujar Rusdi Masse.
Baca juga: Soal Poster Husniah-Imam Fauzan Paket di Pilkada Gowa 2024, PPP: Kami Tetap Usung Amir Uskara
Adnan Purichta Ichsan
Adnan Purichta Ichsan adalah Bupati Gowa dua periode.
Pada Pilkada Gowa 2020, Adnan menorehkan rekor kemenangan pilkada tertinggi sepanjang perhelatan pilkada langsung di Sulsel.
Ia berhasil meraih suara 377.463 suara atau 91,22 persen. Namanya berkibar sebagai calon bintang baru di Pilgub Sulsel 2024.
Oleh DPP, Adnan diinginkan maju di Pilgub Sulsel. Hal itu berdasarkan surat bernomor: Sund-308/Golkar/XI/2023 tertanggal 16 November 2023.
Bagi Adnan, surat keputusan yang dikeluarkan DPP Golkar merupakan kesyukuran. Apalagi dia mengaku tidak pernah membahas mengenai SK itu.
"Jadi kalau misalnya ada SK seperti itu kita ketahui atau dilihat di berita, bagi saya sebuah kesyukuran. Alhamdulillah, saya tidak pernah bahas tidak pernah katakan apapun ternyata ada partai yang mengapresiasinya," kata Adnan.
Adnan pun mengucapkan terima kasih atas apresiasinya. "Jadi saya terima kasih, nanti kita bicara Pilpres," sambungnya.
Adnan punya kedekatan dengan elite partai politik lintas warna.
Selain itu, potensi Adnan kuat bertarung pada kontestasi Pilgub Sulsel 2024.
Adnan Purichta Ichsan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 9 Maret 1986.
Jauh sebelumnya, 11 tahun, Adnan memulai karier politiknya di Pemilihan Legislatif Provinsi Sulawesi Selatan.
Adnan diberi tantangan oleh ayahnya maju daerah pemilihan (Dapil) Makassar.
Padahal ketika itu ayahnya, Ichsan Yasin Limpo menjabat orang nomor satu Kabupaten Gowa.
Berbeda dengan keluarga besarnya yang ketika kader Partai Golkar, Adnan maju lewat Partai Demokrat.
Hasilnya, Adnan yang ketika itu masih berusia 23 tahun terpilih menjadi anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014.
Adnan tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota DPRD Sulsel.
Ia mundur pada 5 April 2013 bertepatan dengan tahapan Pemilihan Gubernur 2013.
Baca juga: Soal Poster Husniah-Imam Fauzan Paket di Pilkada Gowa 2024, PPP: Kami Tetap Usung Amir Uskara
Setahun berselang, Adnan kembali maju pemilihan legislatif Sulsel 2014. Kali ini maju lewat Partai Golkar, di dapil yang sama, Kota Makassar. Hasilnya ia kembali terpilih untuk kedua kalinya.
Tak cukup setahun menjabat anggota DPRD Sulsel periode kedua, Adnan kembali mundur.
Ketika itu ia maju di Pilkada Gowa 2015.
Menggandeng birokrat senior Abd Rauf Malaganni Karaeng Kio, Adnan bertarung melawan empat rivalnya.
Termasuk melawan tantenya sendiri, Tenri Olle Yasin Limpo, serta rival ayahnya dalam dua kali Pilkada Gowa, Andi Maddusila Andi Idjo.
Hasilnya, pasangan Adnan-Kio yang maju lewat jalur independen atau perseorangan keluar sebagai pemenang. Mereka meraup 151.373 suara (41,65 persen).
Unggul terhadap pasangan Andi Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana 97.437 suara (26,28 persen).
Disusul pasangan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin 94.706 suara (26,06 persen), pasangan Sjahchrir Sjarifuddin Daeng Jarung-Anwar Usman 14.192 suara (3,90 persen), serta pasangan Djamaluddin Maknun-Masjkur 5.741 suara (1.58 suara).
Kemenangan itu juga membuat Adnan Purichta Ichsan menjadi bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia.
Ia dilantik menjadi Bupati Gowa pada 17 Februari 2016 saat usianya masih menginjak 29 tahun.
Lima tahun berselang Adnan kembali menggandeng pasangannya Abd Rauf Malaganni Karaeng Kio.
Tak ada penantang berani melawan petahana murni ini.
Adnan-Kio menyapu bersih seluruh partai politik pemilik kursi parlemen Gowa. 9 partai politik sebagai pengusung, serta partai Gerindra sebagai pendukung.
Baca juga: Mengukur Kekuatan Adnan Purichta Ichsan di Pilgub Sulsel 2024
Indah Putri Indriani
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani figur potensial maju di Pilgub Sulsel.
Sosoknya sebagai perempuan pertama menjabat kepala daerah di Sulsel membuat Indah semakin populer.
Sebelumnya, wanita kelahiran 7 Februari 1977 ini sudah pernah menjabat Wakil Bupati Luwu Utara bersama dengan Arifin Junaidi periode 2010-2015.
Namun, pada Pilkada 2016, keduanya pecah kongsi. Indah memilih maju sebagai calon Bupati Luwu Utara berpasangan M Thahar Rum (Pintar).
Sementara, Arifin Junaidi menjadi rivalnya saat itu berpasangan dengan Abdi Abdullah Rahim (Manassa).
Pasangan Pintar akhirnya memenangkan pertarungan dengan perolehan suara 53,60 persen.
Saat itulah Indah mencatatkan sejarah baru di pilkada Sulsel, yakni perempuan pertama yang duduki kursi Bupati.
Pilkada selanjutya, Indah melawan sang wakil M Thahar Rum, Indah melirik Kepala Dinas PUTR Lutra Suaib Mansur untuk melengkapi pertarungan politiknya.
Akhirnya, mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini kembali memenangkan pilkada dengan mengantongi 45,2 persen suara.
Indah berhasil mengalahkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya.
Selain sebagai Bupati Luwu Utara, Indah juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Lutra.
Sebelum masuk di dunia politik, Indah menghabiskan banyak waktunya sebagai akademisi.
Beberapa kampus ditempati mengajar antara lain Universitas Indonesia, Universitas Bung Karno, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Selain mengajar, ia juga pernah sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah. (*)