Pilwali Makassar 2024

Danny Pomanto Tunggu Hasil MK Sebelum Putuskan Maju Pilgub Sulsel 2024

Penulis: Siti Aminah
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Danny Pomanto belum memutuskan dirinya aju Pilgub Sulsel 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Sebagai salah satu kandidat yang digadang maju Pemilihan Gubernur Sulsel (Pilgub), Wali Kota Makassar Danny Pomanto mulai melakukan penjajakan secara diam-diam. 

Komunikasi dengan elite partai politik terus dipupuk untuk mengeratkan hubungan satu sama lain. 

Danny mengatakan, dalam kondisi seperti ini penjajakan masih harus dilakukan secara 'silent'. 

Pernyataan sikap secara resmi untuk maju pada kontestasi Pilgub Sulsel juga masih terlalu dini untuk dilakukan. 

"Kita lihat dulu (perkembangan politik) karena masih ada residu pileg dan pilpres. Ditambah dengan di MK, kalau residu ini sudah hilang baru kami akan menyatakan sikap," ucap Danny Pomanto diwawancara di kediamannya Jl Amirullah, Sabtu (30/3/2024) malam. 

Komunikasi dengan partai politik dilakukan melalui media sosial (whatsapp), termasuk melakukan pertemuan tatap muka. 

"Sudah (komunikasi) semua partai kita Komunikasi, baku WA. Komunikasi sebatas WA. Beberapa sudah ketemu tapi kan namanya kita penjajakan, sifatnya lebih silent," ungkapnya. 

Selain itu, komunikasi dengan beberapa kepala daerah yang digadang maju Pilgub juga diakui sangat lancar. 

Memang sejauh ini, sudah ada beberapa figur yang dipasangkan dengannya, salah satunya, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. 

"Kepala daerah (juga) baku WA, tapi belum ada (berpaket) secara eksplisit, tapi silaturahmi lewat whatsapp selalu," katanya. 

Menurut Danny, jika penjajakan dilakukan secara gamblang dan cepat memungkinkan hasil yang kurang efektif. 

Ditambah lagi, untuk urusan usung mengusung dan koalisi partai menjadi ranah partai politik. 

"Kalau pengalaman saya biasanya kalau kita jajaki sekarang itu tidak telalu efektif karena toh akhirnya nanti partai pendukung yang akan menyampaikan itu. Jadi biar porsi partai pendukung tentang kawin-mawin pasangan ini biasanya otoritas partai," ujannya.

Kendati demikian, Danny sangat bersukur namanya masuk dalam lima besar kandidat kuat Pilgub Sulsel. 

Baca juga: PPP Dukung Indira Maju Pilwali Makassar, Danny Pomanto Berat: Saya Masih Butuh Ibu Mendampingi

Ini suatu kemajuan baginya, karena pada saat ingin maju Pilwali Makassar periode pertama, survei elektabilitasnya anjlok diangka 0,2 persen. 

"10 besar saja saya sukur sekali, pengalaman politik saya dulu dari 0,2 persen tidak masuk 10 besar tapi alhamdulillah (terpilih) wali kota, tapi di gubernur (pilgub) ini pasti tidak seperti (pemilihan) wali kota karena lebih besar," paparnya. 

Sadar akan medan Pilgub lebih kompleks, Danny harus memperhitungkan dengan baik peluang menangnya pada kontestasi ini. 

Termasuk survei kata dia, jadi salah satu modal untuk berlomunikasi dengan partai politik. 

Danny mengakui punya tim survei internal untuk terus mengetahui perkembangan elektabilitasnya menjelang Pilgub.

Masuk 10 Cagub Sulsel 2024 Terpopuler

Nama Wali Kota Makassar Danny Pomanto masuk 10 figur Cagub Sulsel 2024 terpopuler atau yang memiliki elektabilitas tertinggi.

Pada survei Cagub Sulsel 2024 terbaru, Danny Pomanto bahkan mengalahkan elektabilitas Komjen Fadil Imran.

Hanya saja di survei yang sama, elektabilitas Danny Pomanto masih di bawah Rusdi Masse hingga Ilham Arief Sirajuddin.

Tingkat elektabilitas dan popularitas Cagub Sulsel 2024 ini dirilis lembaga survei Indeks Politica Indonesia atau IPI pada, Selasa (20/3/2024).

Hasilnya ada 10 nama yang potensial maju sebagai Calon Gubernur Sulsel 2024 maupun Calon Wakil Gubernur.

Dari 10 nama tersebut, dua diantaranya masih merupakan Kepala Daerah aktif.

Keduanya yakni Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Danny Pomanto Wali Kota Makassar.

Selain itu ada empat nama mantan Kepala Daerah.

Mulai dari Mantan Gubernur Sulsel periode sebelumnya Andi Sudirman Sulaiman.

Baca juga: Pengamat: Appi - Fauzi Pasangan Ideal di Pilwali Makassar

Lalu Mantan Bupati Sidrap 2 periode yang juga Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse.

Kemudian Mantan Wali kota Makassar 2 periode yang dulunya sempat berstatus Calon Gubernur Sulsel Ilham Arief Sirajuddin atau IAS.

Serta mantan Wali Kota Parepare 2 periode yang juga Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Lantas bagaimana hasil survei Cagub Sulsel 2024 versi IPI ini?

Pilkada 2024 serentak akan berlangsung November, pada momen ini Pemilihan Gubernur Sulsel juga akan dilangsungkan.

Setelah rampungnya Pileg 2024, seluruh partai termasuk figur-figur yang berpotensi maju sebagai calon mulai menatap Pilgub Sulsel 2024.

Mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman besar kemungkinan akan kembali maju untuk periode kedua.

Tentunya bagi Andi Sudirman Sulaiman pada Pilgub Sulsel 2024 ini akan berpotensi muncul penantang kuat.

Sebut saja Rusdi Masse yang kini mendapat mandat dari Partai Nasdem menatap Pilgub Sulsel 2024 sebagai bakal calon Gubernur.

Lalu di kubu Partai Golkar 5 figur disiapkan, mulai dari Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel.

Kemudian ada nama Nurdin Halid, Ilham Arief Sirajuddin atau IAS, Adnan Purichta Ichsan dan Indah Putri Indriani.

Beberapa lembaga survei bergantian merilis elektabilitas calon Gubernur Sulawesi Selatan delapan bulan menjelang pilkada serentak 2024.

Setelah Archi, giliran PT Indeks Politica Indonesia (IPI) yang merilis hasil survei elektabilitas bakal calon Gubernur Sulsel 2024.

Menurut survei PT IPI, Andi Sudirman Sulaiman, Rusdi Masse Mappasessu, Ilham Arief Sirajuddin, Nurdin Halid, dan Adnan Purichta Ichsan menempati lima besar.

Elektabilitas petahana Andi Sudirman Sulaiman mencapai 17 persen, menjadikannya pemimpin survei tersebut.

Di posisi kedua, Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu dengan 15,9 persen.

Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menduduki posisi ketiga dengan 12,5 persen, diikuti oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid dengan 11,8 persen.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menduduki peringkat kelima dengan 9,5 persen.

Sementara Wali Kota Makassar Danny Pomanto berada di posisi keenam dengan 9,0 persen.

Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras mendapat 3,2 persen, diikuti oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe dengan 3,1 persen.

Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki dan Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran masing-masing mendapat 2,8 persen.

Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menjelaskan bahwa survei dilakukan oleh PT IPI dari tanggal 25 Februari hingga 5 Maret 2024.

Baca juga: Paket Munafri Arifuddin - dr Fahrizal Hadapi Pilwali Makassar 2024? Intip Peluang Koalisi Golkar-PKB

"Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.840 orang. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh
pewawancara yang telah dilatih," kata Suwadi Idris Amir kepada wartawan Selasa (19/3/2024).

Elektabilitas 10 Cagub Sulsel 2024 Versi PT IPI:

1. Andi Sudirman Sulaiman, S.T. 17,0

2. H. Rusdi Masse Mappasessu 15,9

3. Ilham Arief Sirajuddin 12,5

4. A.M. Nurdin Halid 11,8

5. Adnan Purichta Ichsan, S.H., M.H. 9,5

6. Moh Ramdhan Pamanto 9,0

7. Andi Iwan Darmawan Aras 3,2

8. Taupan Pawe 3,1

9. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H. 1,0

10. Moh Fadil Imran 2,8

Strategi Danny Pomanto di Pilgub Sulsel 2024

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menjawab spekulasi mengenai kemungkinan dirinya maju di Pilkada Sulsel 2024.

Meskipun tidak menampik keinginannya, Danny Pomanto menegaskan bahwa saat ini keputusan tersebut masih dalam tahap pertimbangan yang matang. 

Dia menjelaskan bahwa saat ini masih dalam fase "Testing the Water" atau cek ombak.

"Ya namanya Testing the Water," kata Danny Pomanto di kediamannya, Jl Amirullah, Makassar, Selasa (19/3/2024) usai Salat Tarawih.

Danny Pomanto mengaku tak mau berambisi sebelum mengkaji dengan matang semua faktor yang mempengaruhi keputusan untuk maju dalam Pilgub Sulsel.

Baginya, rasionalitas harus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah politik yang diambil.

"Kenapa kita terlalu berambisi duluan di depan, rasionalitas yang harus di depan," ujarnya.

Dengan pendekatan bijak dan rasional, Danny Pomanto menganggap bahwa keputusan untuk maju bertarung tenru didasarkan pada hasil evaluasi yang cermat.

Utamanya dengan memperhatikan dinamika politik dan aspirasi masyarakat secara menyeluruh.

"Kan belum tentu juga toh. Siapa tahu kita tidak memungkinkan untuk maju dari survei yang ada, ya tidak usah maju (Pilgub Sulsel)," terangnya.

Danny Pomanto Mulai Konsolidasi 

Danny Pomanto menanggapi pertanyaan mengenai kapan timnya akan dimaksimalkan untuk turun ke lapangan dalam konteks Pilgub Sulsel.

Dia menekankan, pentingnya konsolidasi sementara dan penyusunan konsep.

Sebab, atmosfer Pilwali Makassar dan pertarungan Pilgub Sulsel sangat berbeda.

"Konsolidasi sementara kita laksanakan. Kan begini, Ini sangat beda atmosfer Pilwalkot Makassar dengan Pilgub Sulsel," kata Danny Pomanto.

"Sehingga kita harus menyusun konsep yang berbeda. beda waktu, tempat, dan beda strategi," tambahnya.

Dalam persiapan perhelatan politik, konsep dan strategi yang tepat dianggapnya sangatlah vital. 

Menurutnya, yang terpenting bukanlah bagaimana dirinya maju, melainkan siapa lawan yang sebenarnya.

"Jadi yang penting daripada perhelatan politik adalah konsepnya. Karena kalau saya itu bukan bagaimana saya maju, tetapi siapa sebenarnya lawannya kita. Itu yang penting," tambahnya.(*)

Berita Terkini