Namun, Jokowi mengingatkan bahwa yang sedang diikuti adalah acara terkait pajak, sehingga merasa perlu untuk mengembalikan fokus pada topik yang sedang dibahas.
"Ini pajak loh," katanya.
Setelah acara, Sandiaga Uno menyatakan bahwa apa yang dikatakan Bahlil hanyalah guyonan.
Bahlil mengolok-oloknya karena membayar pajak paling tinggi namun partainya, PPP, tidak berhasil masuk ke parlemen.
Meski demikian, Sandiaga Uno menyatakan bahwa dirinya tidak merasa tersinggung dengan lelucon yang dibuat oleh Bahlil.
Hal ini karena Bahlil merupakan sahabatnya sejak kecil, sehingga dia menganggapnya sebagai guyonan biasa.
"Enggak (tersinggung) orang kita temen dari kecil. Jadi pak Presiden juga ketawa terus bilang banyakin doa, pak Sandi. upayanya udah doanya tambahin," katanya.
Senada dikatakan Bahlil.
Ia mengatakan bahwa ia hanya bercanda ke Sandiaga Uno.
Ia sudah terbiasa bercanda bersama dengan Sandiaga karena merupakan sahabat.
"Oh enggak, saya kan sama beliau kan abang adek, beliau kan ketum HIPMI, senior. Canda-candaan saja," tutur Bahlil.
Bahlil dan Buntut Fee Ijin Tambang
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendatangi Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024) sore.
Bahlil menuturkan, kedatangannya ke Mabes Polri untuk memproses hukum orang-orang yang mencatut namanya atas kasus dugaan pungutan liar (pungli) perizinan usaha pertambangan.
"Saya datang ke Bareskrim Polri untuk memenuhi komitmen saya dalam rangka meluruskan berita yang terindikasi bahwa di kementerian saya ada yang mencatut nama saya lewat proses perizinan pemulihan IUP (izin usaha pertambangan)," kata Bahlil.
Bahli berujar bahwa kedatangannya itu juga sebagai bentuk keseriusan dirinya, lantaran nama baiknya dirugikan.