“Pak Said itu tokoh politik senior, kiprah politiknya sejak 80-an dan setia dari era PDI hingga menjadi PDI Perjuangan. Ketokohan politiknya di Madura periode ini tiada duanya,” ujarnya.
Bahkan Said merupakan tokoh yang “dituakan” dalam hal kiprah politik di Madura.
Apalagi kultur masyarakat di Madura sangat menjunjung tinggi tokoh tokoh senior.
Surokim juga menambahkan Pak Said bukan hanya tokoh lama di Madura.
Baca juga: Sosok Hillary Brigitta Caleg Wanita Peraih Suara Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Puan Maharani
Tetapi memiliki jaringan akar rumput yang luas, mulai jaringan kepala desa hingga kepala daerah, guru ngaji dan guru guru ditingkat mad rasakan hingga aliyah selama ini di ramut aspirasinya dengan baik.
Relasi yang terjalin kuat inilah yang menggerakkan akar rumput, hingga mendulang suara begitu besar, bahkan juara nasional.
“Tantangan ke depan memang tidak mudah dan tetap terjal. Saya pikir ke depan beliau juga harus ada persiapan regenerasi untuk backup partai di dapil Madura mengingat faktor ketokohan beliau yang sesungguhnya tidak mudah ditransformasikan dengan mudah," kata Surokim.
Sementara pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi mengatakan, perolehan suara Pak Said dalam Pileg 2024 ini mengukir sejarah baru.
Bukan saja mencatatkan perolehan suara tertinggi nasional namun memecahkan rekor dari perolehan suara caleg selama perhelatan pemilu.
“Hal ini didapatkan tentu tidak mudah, kuncinya beliau di pandang oleh rakyat di Madura sebagai politisi yang amanah, dan peduli terhadap basis wong cilik, termasuk jaringan pemerintah desa dan kabupaten se Madura yang beliau jalin dengan baik,” pungkasnya.
Ada delapan politikus yang akan mewakili masyarakat Madura di Senayan yaitu MH Said Abdullah, Achmad Baidowi, Syafiuddin.
Hasani bin Zuber, Imron Amin, Eric Hermawan, Slamet Ariyadi, dan Willy Aditya.
Profil Singkat Said Abdullah
Said Abdullah lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur pada 22 Oktober 1962.
Sejak muda, Said telah aktif dalam beberapa organisasi di Sumenep.