Pilpres 2024

Blak-blakan Bahlil Sebut Ada Program Jokowi yang Tak Bakal Diakomodir Prabowo Subianto

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Investasi Bahlil (kiri) dan Presiden Jokowi bersama Prabowo (kanan).

Selain itu, Bahlil menyatakan Indonesia sendiri memiliki kemampuan investasi dalam negeri yang baik. Hal ini justru menjadi kekuatan bagi pemerintah.

Di sisi lain, Bahlil menyelipkan pesan bahwa pemerintah yang akan datang diharapkan bisa mendorong financial center di Indonesia layaknya yang sudah ada di Singapura dan Malaysia.

"Nah ini adalah bagian strategi supaya apa negara-negara lain tidak lagi menjadi HUB selama ini kan Singapura beberapa negara lain menjadi hub untuk Indonesia. Nah kita pikir ke depan mereka akan masuk langsung ke Indonesia, sehingga bisa memperpendek tentang kendali dan cara-cara yang lebih cepat," jelasnya.

Jokowi - Gibran Incar Kursi Ketua Umum Golkar

Presiden Jokowi terus dikaitkan bakal menakhodai Partai Golkar, namun belakangan anaknya Gibran Rakabuming Raka disebut calon potensial ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Belakangan, Jokowi disebut mundur dari upaya masuk dalam bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar.

Hanya saja, Gibran Rakabuming Raka yang kini semakin santer disebut punya potensi merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar di Munas nantinya.

Bursa calon ketua umum Partai Golkar semakin ramai diperbincangkan.

Terutama dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang disebut-sebut sebagai calon potensial pada Munas Golkar yang dijadwalkan pada Desember 2024.

Usulan nama Gibran dalam bursa kepemimpinan Partai Golkar sebelumnya diajukan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, yang melihat dua potensi besar dalam diri Gibran.

Pertama, Gibran akan segera menduduki posisi strategis sebagai wakil presiden Indonesia pada saat dilantik secara resmi pada Oktober 2024.

Kedua, dengan demografi pemilih yang didominasi oleh kalangan muda, Partai Golkar di masa depan harus berorientasi pada generasi muda.

Oleh karena itu, tantangan partai Golkar kedepannya adalah untuk diisi dengan banyak tokoh muda.

Namun, menurut Peneliti Populi Center, Usep S. Ahyar, Gibran Rakabuming Raka dinilai masih kurang memiliki kapasitas yang memadai untuk memimpin partai sebesar Golkar.

Menurut Usep, Golkar merupakan partai besar yang tidak hanya bergantung pada ketua umum sebagai sosok sentral dalam kepemimpinan.

Halaman
1234

Berita Terkini