TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah Profil Jan Samuel Maringka Caleg DPR RI peraih 0 suara di Dapil Sulsel I digadang-gadang maju di Pilgub Sulut 2024.
Bertarung merebut kursi DPR RI pada Pemilu 2024 di Dapil Sulsel I, Jan Samuel Maringka harus menghadapi kenyataan tak 1 pun meraih suara.
Tentu dengan hasil ini Jan Samuel Maringka dipastikan gagal melenggang ke Senayan.
Walaupun Jan Samuel Maringka meraih banyak suara pada Pileg 2024 ini namun partai yang ia kendarai Perindo juga tak lolos ambang batas DPR RI 4 persen.
Gagal total bertarung di Dapil Sulsel I pada Pileg DPR RI 2024, nyatanya tak membuat Jan Samuel Maringka pata arang.
Kabar terbaru, Jan Samuel Maringka masuk dalam bursa Calon Gubernur Sulawesi Utara pada Pilgub Sulut 2024.
Lantas siapa Jan Samuel Maringka ? yuk simak profil lengkapnya.
Nama Jan Samuel Maringka kini menjadi pembicaraan di Sulawesi Utara, dengan kabar bahwa mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian tersebut akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara tahun 2024.
Baca juga: Caleg DPR RI Dapil Sulsel I Dapat 0 Suara Padahal Eks Irjen Kementan dan Relawan Jokowi
Baliho-baliho Jan Samuel Maringka kini terpampang di beberapa titik jalan di Kota Manado, menandakan potensi pencalonannya dalam Pilgub.
Sosok ini dianggap layak untuk maju dalam Pilgub karena merupakan putra asli Sulawesi Utara yang telah berprestasi di Institusi Kejaksaan.
Salah satu kasus yang diungkap olehnya adalah kasus Pencucian Uang Bank Century, yang menunjukkan komitmen dan kapabilitasnya dalam penegakan hukum.
Profil Jan Samuel Maringka
Jan Samuel Maringka lahir di Jakarta, 11 Oktober 1963.
Dia menjadi Lulusan Universitas Krisnadwipayana Fakultas Hukum pada tahun 1988.
Jan mengawali kariernya dalam kejaksaan RI sejak tahun 1989,
Dia awalnya bertugas sebagai Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 1991.
Kemudian berapa kali menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi sejumlah daerah, mulai dari Maluku hingga Sulawesi Selatan.
Pada 2003 Jan Samuel Maringka menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan, dalam waktu dua tahun tepat nya pada tahun 2005 ia menjadi Atase Kejaksaan pada KJRI Hong Kong.
Tidak berhenti di situ pada 2008, Jan Samuel Maringka diangkat sebagai Kepala Bagian Kerja Sama Hukum Luar Negeri, di tahun 2010.
Dia menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Serang, lalu pada tahun 2012, Ia menjabat Asisten Umum Jaksa Agung RI.
Kariernya terus melesat di tahun 2014 Jan Samuel Maringka menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri, dilanjutakan pada tahun 2015, Ia menjabat Kepala kejaksaan Tinggi Maluku.
Saat itu, Jan Samuel Maringka juga menangani kasus Bank maluku perkara korupsi yang menjerat eks Dirut Bank Maluku Idris Rolobessy.
Pada tahun 2017 Jan Samuel Maringka Menjabat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Ia juga mendapat gelar Putu Lambeng oleh masyarakat adat Ammatoa.
Selama sembilan bulan bertugas sebagai Kajati Sulsel, Jan Samuel Maringka mengukir prestasi yang sangat baik, antara lain Tim pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) Daerah dengan total pendampingan proyek sebesar Rp.6,7 Trilyun.
Penghargaan dari LPDB-KUMKN atas Pengembalian Keuangan Negara melalui fungsi Jaksa Pengacara sebesar Rp 113 Milyar dalam waktu 3 bulan serta program siaran Radio Jaksa Menyapa yang di rekomendasikan oleh Asosiasi Bupati se-Indonesia untuk diterapkan secara Nasional.
Berkat prestasi gemilangnya, Jan Samuel Maringka dilantik sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen pada 31 Oktober 2017.
Kasus Pencucian Uang Bank Century sebesar Rp 1,1 Milyar menjadi salah satu kasus yang di tanggani oleh Jan Samuel Maringka saat menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen.
Pada tahun 2020 Jan Samuel Maringka di lantik sebgai Staf Ahli Jaksa Agung RI.
Jan Samuel Maringka menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 1988.
Jejak Pendidikan
SD Jakarta, 1976
SMP Jakarta, 1980
SMA Jakarta, 1983
Sarjana Hukum Universitas Krisnadwipayana, 1988
Doktor Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin, 2015
Doktor Ilmu Hukum didapat dari Universitas Hasanuddin – Makassar (2015) dengan disertasi, “Penguatan Ekstradisi dalam Sistim Peradilan Pidana terkait dengan Yurisdiksi Asing”.
- Pendidikan kedinasan yang pernah diikutinya antara lain Commercial Law Course pada Melbourne University – Australia (1995),
- Training for Corruption Investigator (ILEA-Bangkok) 1999,
- Trans National Orgaized Crimes (UNAFEI-Japan) 2001 dan International Visitor Leadership Program (IVLP–USA, 2009),
- Diklat Kepemimpinan Tingkat Nasional PPRA LIII Lemhannas RI (2015).
- Diklat Kepemimpinan Tingkat I angkatan XXXVII di LAN-RI (2017).
Beberapa karya ilmiah telah dipublikasikan melalui jurnal baik didalam maupun di luar negeri, sedangkan karya ilmiah dalam bentuk buku yang telah diterbitkan berjudul “Peran Jaksa dalam Sistim Peradilan Pidana di Kawasan Asia Pasifik.(*)