Ramadan senantiasa jadi momen krusial dalam menguji ke-Nabi-an sekaligus ke-Rasul-an Muhammad.
Wahyu pertama, Alquran turun 17 Ramadan 12 tahun sebelum Nabi Hijrah ke Madinah.
Bagi Rasullah, shalat Tarwih hanya satu cara mengisi malam-malam singkat Ramadan.
Itupun, tarwih atau qiyamu Ramadan adalah manifestasi dari turunnya perintah Thatawwu (upaya tunduk da. mendekatkan diri).
Yang diperintahkan qiyamul allail atau tawih.
Kalaulah Rasulullah, takut tarwih jadi"seolah-olah" wajib atau Allah menurunkan lagi perintah Wajib Tarwih bagi umatnya, itu bagian dari "strategi doa Rasul" untuk tidak memberatkan umatnya di tahun ke-8 hijriyah.
Kala itu, Rasullah Muhammad SAW, ingin sahabat-sahabatnya dari ahlul Badar sekaligus pasukan Fathu Makkah, istirahat sebelum datangnya Idul Fitri, 1 Syawal 2 Hijriyah.
Atau mungkin, Rasulllah ingin menjadikan bersenda gurau dengan istri, anak, ipar dan cucu sebagai bagian dari "penganti shalat tarwih."
Wallahu a'lam bi adzawab!
Jagong, 1 Ramadan 1445 H (Senin, 11.3.2024)