Pemilu 2024

Ribuan Warga Binaan Salurkan Hak Suara di Rutan Makassar, Harap Indonesia Makin Makmur

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana warga binaan menyalurkan hak suaranya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Jl Rutan, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (14/2/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ribuan warga binaan menyalurkan hak suaranya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Jl Rutan, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (14/2/2024).

Pantauan pukul 11.35 Wita, ada ribuan warga binaan di Rutan Makassar ini, yang menyalurkan hak suaranya.

Mereka dibagi ke dalam tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan. Yaitu di TPS 902, 903 dan 906.

Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadi Kusumah mengatakan total penghuni rutan atau warga binaan yang ada di Rutan Makassar saat ini sebanyak 2092 orang.

Mereka terdiri dari 1921 warga binaan pria, 167 wanita dan empat orang bayi.

Dari 2092 warga binaan itu, 201 diantaranya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 1117 Daftar Pemilih Tambahan (DPTB).

Baca juga: Kotak Suara Tak Tersegel, Penjelasan KPU Sulsel

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini kita tadi pagi mempersiapkan lagi karena tadi malam hujan kemudian proses yang kita jalankan di 3 TPS," ujar Jayadi Kusumah saat ditemui.

"Kita lihat tadi memang sedikit menumpuk di pintu keluar tetapi setelah itu kita salurkan ke masing-masing TPS dan alhamdulillah berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah sampai detik ini," sambungnya.

Khusus narapidana atau warga binaan yang disabilitas, pihaknya mengaku tetap memfasilitasi untuk menyalurkan hak suaranya.

"Kalau disabilitas tadi ada yang memakai kursi roda tapi tetap kita fasilitasi kemudian yang lansia yang kita utamakan tadi sudah menggunakan hak pilihnya" ujarnya.

Dari total pemilih yang ada di Rutan Makassar, lanjut Jayadi, hanya seorang yang merupakan narapidana atau warga binaan kasus tindak pidana korupsi.

"Ada satu orang tapi kalau tidak salah itu tidak masuk karena dari Wajo karena kasus Tipikor kan semuanya ada di Lapas bukan di sini. Rata-rata di sini warga binaan narkotika kasus narkotika," sebutnya.

Salah satu warga binaan yang dihampiri seusai menyalurkan hak suaranya mengaku senang dapat ikut mencoblos.

"Saya dari Pongtiku sudah tujuh bulan di rutan saya sekarang mengikuti proses pencoblosan," ujar MY (21).

Dirinya mengaku dapat memilih setelah mendapatkan undangan dari petugas KPU.

"Saya memang dapat undangan, saya berterima kasih kepada Rutan karena telah memberikan kesempatan saya untuk memilih hari ini," ucapnya.

Warga binaan kasus narkotika ini, pun berharap presiden dan wakil rakyat yang terpilih dapat membawa Indonesia lebih baik ke depan.

"Semoga ke depannya pemimpin kita bisa lebih membawa Indonesia lebih makmur dan bagus lagi," harapnya.(*)

Berita Terkini