*Mukhtar Tompo, Irwan Zulfikar dan Hamsiah Iksan Jadi Penantang Petahana
TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO- Nasib elite Kabupaten Jeneponto mirip dengan Takalar pada pemilihan umum atau Pemilu.
Selama Pemilu di era reformasi, sangat sedikit elite lokal tembus senayan.
Dari catatan Tribun, hanya Mukhtar Tompo dan Irwan Zulfikar yang mampu tembus senayan.
Itu mereka menjadi pengganti antar waktu (PAW).
Mukhtar Tompo menjadi PAW dari Dewie Yasin Limpo saat masih di bawah bendera Partai Hanura.
Sementara itu, Irwan Zulfikar menggantikan Indira Chunda Thita pada akhir masa periode di Partai Amanat Nasional (PAN).
Pemilu 2019 lalu, kedua elite Jeneponto ini maju bertarung.
Namun, suara mereka tak mampu melewati Ashabul Kahfi.
Kini keduanya kembali masuk dalam daftar caleg tetap (DCT) Partai Amanat Nasional.
Selain Mukhtar Tompo dan Irwan Zulfikar, beberapa elite lokal yang pernah bertarung adalah Ketua TP PKK Jeneponto, Hamsiah Iksan.
Pemilu 2019 lalu, ia maju melalui Partai Nasdem namun suaranya hanya sekitar 10 ribu lebih di Jeneponto.
Sementara itu, caleg dari Jeneponto banyak tak mampu tembus 10 ribu pada Pemilu 2019 lalu.
Padahal, Daftar Pemilih tetap (DPT) Jeneponto hampir 300 ribu.
Kini mereka kembali bertarung kembali melawan petahana.
“Orang Jeneponto tidak pernah lolos murni ke senayan? Itu bukan takdir tapi itu adalah nasib. Nasib bisa diubah sesuai dengan ikhtiar,” kata calon legislator DPR RI, Mukhtar Tompo, Rabu (6/12).
Pernyataan Mukhtar Tompo ini juga selalu digaungkan dimana-mana.
Menurutnya, Jeneponto banyak menyumbang manfaat untuk Sulawesi Selatan dan Indonesia. Sehingga, mereka harus sejahtera.
“Cara supaya mereka bisa sejahtera adalah putra putri terbaiknya harus duduk di senayan. Saat ini, saya sedang ikhtiar untuk menunjukkan bahwa orang Jeneponto itu bisa lolos ke senayan secara murni dengan dukungan masyarakat secara maksimal. Masyarakat juga sudah cerdas sekarang,” ujarnya.
Terpisah, M. Irwan Zulfikar juga memastikan satu tempat di PAN.
Mantan legislator DPR RI ini masih memiliki obsesi untuk membangun Kabupaten Jeneponto.
“Masih banyak yang harus diperjuangkan, khususnya kepentingan masyarakat di Sulawesi Selatan yang berada di daerah pemilihan Sulsel I,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Pemilu 2024 ini juga adalah penantang baru dari keluarga Iskandar.
Ia adalah putri dari mantan Kapolres Bulukumba tahun 1970-an Ishak Iskandar, Iswari Iskandar juga masuk dalam pertarungan melalui Partai Gerindra. Namun, dia akan berlawanan dengan iparnya, Hamsiah Iksan.
Lalu, siapa akan meraih suara Jeneponto?
Apakah para elite Jeneponto atau justru elite dari kabupaten lainnya?(erlan saputra/sim)