"Di November Prabowo ada kenaikan sebesar 2,3 persen. Sementara Pak Ganjar ada fluktuasi. Tapi terakhir di September ke November ada penurunan dari 37 jadi 31 persen. Ada turun 6 persen untuk Ganjar," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda.
"Anies fluktuatif. Tapi tren Juli, September November terkini naik cukup tajam. Kenaikan ini lihat garisnya. Dari simulasi ini, Anies alami kenaikan 5,8 persen. 2 terakhir," tambah Hanta.
IPO: Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud
Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) periode November 2023 mencatat elektabilitas Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Prabowo Subianto 37,5 persen, disusul Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Kemudian, IPO juga merilis elektabilitas ketiga capres apabila disandingkan dengan cawapres masing-masing. Hasil masih menunjukkan hal serupa, Prabowo tetap unggul.
Namun, elektabilitas Prabowo menurun jika disandingkan dengan Gibran. Elektabilitas yang mulanya 37,5 persen turun menjadi 36,2 persen.
"Prabowo yang semula sudah tinggi 37,5 persen, kehadiran Gibran justru membebani, ya mungkin kecil memang ya sekitar satu persen, sehingga turun menjadi 36,2 persen," ucap dia.
Tren serupa juga terjadi ke Ganjar, elektabilitasnya menurun dalam simulasi sepaket dengan Mahfud.
Elektabilitas personal Ganjar yang semula 28,3 persen turun sekitar 1,2 persen menjadi 27,1 persen.
Berbeda dengan Anies, hasil survei IPO mencatat elektabilitas Anies justru meningkat kala disandingkan dengan Cak Imin.
"Begitu disandingkan dengan Muhaimin Iskandar meningkat menjadi 34,1 persen," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 10-17 November 2023 terhadap 1.400 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,50 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)