Menurutnya, jejak kemiskinan di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
"Di saat yang bersamaan, lebih dari 60 persen publik menyatakan bahwa isu ekonomi merupakan isu yang paling penting," kata Adjie.
Untuk kenaikan elektabilitas AMIN, Adjie menyebut berasal dari limpahan suara yang pergi dari Ganjar.
Ia merinci pemilih yang pergi dari Ganjar sebesar 40,2 persen datang ke Anies.
"Dalam simulasi, pemilih Ganjar-Mahfud kita crosstab kepada Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Hasilnya adalah terdapat 40,2 persen pemilih Ganjar yang memilih Anies-Muhaimin," kata dia.
Tak hanya itu, Adjie mengatakan pendukung AMIN mulai bertambah di segmen pemilih terpelajar.
Pada September 2023, dukungan dari segmen ini terhadap pasangan AMIN sebesar 27,8 persen.
Kemudian, Oktober 2023 naik menjadi 31,9 persen dan November 2023 saat ini terjadi kenaikan di angka 45,5 persen.
"Di kalangan pemilih terpelajar, sosok Anies sangat kuat. Dari 100 orang terpelajar, 45 memilih Anies-Muhaimin," kata dia.
Secara umum, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 40,3 persen.
Kemudian disusul oleh Ganjar-Mahfud 28,6 persen dan pasangan AMIN 20,3 persen. Kemudian yang belum/tidak menjawab sebesar 10,8 persen.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei ini menggunakan wawancara langsung.
Di sisi lain, hasil survei lembaga Poltracking Indonesia juga merekam tren kenaikan elektabilitas Prabowo dan Anies. Sementara Ganjar mengalami tren penurunan sejak September ke Oktober.
Survei ini digelar pada 29 Oktober-3 November 2023.