Pemprov Sulsel

Diminta Prof Basri Modding Selesaikan Konflik UMI, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar: Bukan Wilayah Saya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polemik soal rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) masih berlanjut.

Bahkan beredar surat yang ditandatangani Prof Basri Modding meminta Pemprov Sulsel turun tangan dalam menyelesaikan konflik ini.

Mendengar surat tersebut, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar enggan berkomentar banyak.

"Bukan wilayah saya," kata Pj Gubernur Bahtiar saat diwawancarai, Sabtu (14/10/2023). 

Dalam surat tersebut, Prof Basri Modding ingin Pj Gubernur Bahtiar mejadi penengah persoalan.

Prof Basri Modding menilai ada potensi konflik berkepanjangan.

Sehingga Pemprov Sulsel dinilai bisa menengahi masalah tersebut.

Diketahui, Rektor UMI nonaktif, Prof Basri Modding dilaporkan ke Polrestabes Makassar lantaran masih menguasai gedung Rektorat UMI.

"(Pasal) 167 yang dilaporkan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/2023) malam.

Pelaporan itu, kata Ridwan, dilakukan kubu Plt Rektor UMI yang ditunjuk Yayasan Wakaf UMI saat ini, Prof Sufirman Rahman.

"Baru kemarin dilaporkan. Iya yang laporkan dari kubu rektor yang sekarang karena kan belum bisa masuk," ujarnya.

Pihaknya mengaku, sementara menjadwalkan agenda pemeriksaan saksi-saksi ihwal pelaporan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Yayasan Wakaf UMI mencopot Prof Basri Modding dari jabatan Rektor UMI periode tahun 2022 - 2026.

Pencopotan ini terkait dengan masalah internal kampus UMI.

Selanjutnya, Prof Sufirman Rahman sekaligus Direktur Program Pascasarjana UMI akan diangkan sebagai Plt Rektor UMI.

Halaman
1234

Berita Terkini