“Sananta dia tidak mungkin di pasang, karena otomatis tenaganya masih terkuras kedua PSM sudah tahu siapa Sananta. Otomatis PSM tahu Sananta, cara mainnya polanya bagaimana,” katanya kepada tribun timur, Jumat (25/8/2023).
Walaupun demikian, mantan arsitek PSM ini tetap mengingatkan Laskar Pinisi harus waspada.
Lini depan Laskar Sambernyawa tidak hanya Sananta.
Justru ini yang harus menjadi perhatian lebih anak asuh Bernardo Tavares.
“Saya pikir semua striker lawan harus diwaspadai kalaupun Sananta atau penyerang asingnya di pasang tetap harus diwaspadai,” lanjutnya.
Kondisi Peris Solo belum konsisten di kompetisi domestik.
Akan tetapi, laga terakhir Persis Solo bisa kalahkan Bali United.
Tentu ini menjadi satu modal berharga dalam menghadapi Juku Eja.
Sementara PSM Makasar harus lebih berjuang keras melawan Persis Solo.
Kemenangan di AFC Cup harus menjadi titik bangkit Reza Arya cs.
Pasukan Ramang harus jadikan kemenangan itu sebagai motivasi dan kepercayaan diri.
Khususnya kepada Everton dan Adilson yang mandul di Liga 1 Indonesia harus bisa buktikan ketajamannya.
PSM harus fokus di dua kompetisi seperti ambisi Tavares.
Selain itu, manajmen sebisa mungkin menyelesaikan masalah non teknis yang ada.
Sehingga masalah tersebut tidak mempengaruhi pemain PSM Makassar.