Sehinga kata Marino, patut diduga, korban melakukan aksi bunuh diri karena adanya masalah Nasruddin dengan keluarga.
"Dugaan yah, ini juga masih simpang siur. Kalau korban ada masalah, sehingga diduga melompat ke laut. Tapi ini masih simpang siur yah, belum ada berani menjelaskan," tuturnya.
"Tapi saya tanya keluarga korban, memang dia bilang beliau ini ada masalah dengan keluarga. Keluarganya juga tidak mau cerita lebih rinci apa masalah tersebut," sambungnya.
Sebelumnya, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karyadi mengaku, sudah melakukan pencarian di sekitar dermaga pelabuhan.
"Kami sementara lakukan pemcarian. Namun terkendala arus sama banyaknya laut yang menghalagi mesin perahu karet," jelasnya.
Kata Karyadi, pihak keluarga sudah menghubungi sanak keluarga untuk menanyakan keberadaan Nasruddin.
Namum hingga saat ini, belum ada informasi tentang lokasi Nasruddin saat ini.
"Keluarga juga sudah coba telepon sanak keluarga yang lain, namun belum juga ada kabar baik yang di terima sampai sekarang," ujarnya.
Menurut Karyadi, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran tenggelamnya Nasruddin.
Sebab, belum ditemukan bukti kuat yang mendukung kejadian tersebut.
"Sebenarnya belum A1, karena hingga kini kami belum menemukan bukti kuat. Warga sekitar juga tidak pernah melihat Nasruddin melompat atau turun ke laut," pungkasnya.
Dirinya menambahkan, walau informasi tenggelamnya Nasruddin masuh simpang siur, pihaknya masih melakukan pencarian di sekitar Pelabuhan Ulo-ulo.
"Tapi kita masih lakukan pencarian. Warga juga ikut membantu dengan menyelam secara manual. Karena perahu karet terhalangi banyaknya rumput laut di sana," tuturnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana