KIPAN: Lapangan Kerja Kurang Jadi Penyebab Remaja Tergiur Bisnis Narkotika

Penulis: Faqih Imtiyaaz
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (Kipan) Sulsel Muh Iswal  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Sulsel digemparkan dengan kasus narkotika di perguruan tinggi ternama di Sulsel.

Narkotika kini sudah masuk ke institusi pendidikan.

Ketua Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (Kipan) Sulsel Muh Iswal menyebut remaja kini menjadi market besar narkotika.

Termasuk para lulusan sarjana yang belum terserap ke dunia kerja.

Ekonomi pun tak pelik menjadi faktor anak muda terjerumus di lembah hitam

"Lapangan pekerjaan  yang kurang ditambah SDM kita tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan yang ada menjadi faktor," ujar Iswal dalam Bincang Kota : Darurat Jaringan Narkoba Masuk Dunia Pendidikan live Tribun-Timur.com, Selasa (13/6/2023).

"Ketemulah kondisi berbenturan. Terbukti yang tertangkap kemarin (Kasus UNM) ini mahasiswa DO," lanjutnya.

Kondisi ini menyebabkan ekonomi menjadi terpuruk.

Sehingga makin mudah tergiur rayu menjanjikan bisnis narkotika

"Kondisi ekonomi tidak bisa dipungkiri, menjadi salah satu faktor penentu sehingga bujuk rayu narkoba bisa masuk ke pemuda," kata Iswal

Menurutnya, keluarga menjadi kunci dalam memberi filter bagi remaja.

Namun, Iswal menyebut persoalan keluarga di era society kembali menjadi penghambat

"Hanya saja persoalan di Keluarga kalau dikaitkan dengan dunia society saat ini, waktu keluarga sangat sedikit dengan remaja," kata Iswal

"Misalnya pagi ke sekolah, sore balik ke rumah. Balik ke rumah belum sempat ketemu orangtua, main gadget, tidur. Besok sekolah lagi. Tidak ada interaksi," lanjutnya.

Dengan kondisi tersebut, maka dunia pendidikan dinilainya harus mengambil peran.

Bukan hanya sebagai tempat transfer ilmu, tapi juga pendidikan karakter

"Dari semua kondisi ini, dunia pendidikanlah menjadi waktu terlama generasi muda menghabiskan waktu. Ini peluang untuk memfilter kondisi ini," kata Ihwal.

Dunia pendidikan dari tingkat dasar pun hendaknya menjadi penggerak anti narkotika.

Melalui edukasi dan penanaman nilai bahaya narkotika.(*)

Berita Terkini